Selasa 14 Apr 2020 14:54 WIB

33 Rumah Sakit NU Tangani Pasien Covid-19

Sudah ada 33 RS NU yang menangani pasien Covid-19.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
33 Rumah Sakit NU Tangani Pasien Covid-19. Foto: Tim satuan tugas (Satgas) PBNU Cegah Covid-19 menggelar acara bertajuk Gerakan Cegah Covid-19 NU di Gedung PBNU, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (13/3).
Foto: Republika/Muhyiddin
33 Rumah Sakit NU Tangani Pasien Covid-19. Foto: Tim satuan tugas (Satgas) PBNU Cegah Covid-19 menggelar acara bertajuk Gerakan Cegah Covid-19 NU di Gedung PBNU, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (13/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Satuan Tugas (Satgas) NU Peduli Cegah Covid-19, dr Makki Zamzami mengatakan, sampai saat ini sudah ada 33 rumah sakit NU yang menangani pasien Covid-19 di Indonesia. Rumah sakit yang berada di bawah naungan Asosiasi Rumah Sakit Islam Nahdlatul Ulama (ARSINU) tersebut tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

“Saat ini yang menangani pasien Covid-19 ada 33 rumah sakit di bawah ARSINU,” ujar dr Makki saat dihubungi Republika, Selasa (14/4).

Baca Juga

Dia menjelaskan, Satgas NU Peduli Covid-19 sudah banyak menyalurkan bantuan kepada rumah sakit swasta dan masyarakat untuk menangani masalah virus Covid-19. Bahkan, menurut dia, Satgas NU di daerah juga aktif mensosialisasikan apa yang sudah diinstruksikan sebelumnya.

“Teman-teman daerah juga aktif menyosialisasikan apa yang kita instruksikan, seperti menggunakan masker dan bahkan mereka memebuat masker dengan memperdayakan UMKM-nya,” ucapnya.

Selain itu, menurut dia, Satgas NU di daerah juga banyak melakukan penyemprotan disenfektan di berbagai tempat. Saat ini, kata dia, pihaknya juga sedang fokus memberikan pelatihan di rumah sakit NU tentang penanganan Covid-19.

“Kita saat ini perkembangan kita, kita fokus juga memberikan infromasi dan pelatihan terkait dengan tata laksana pencegahan Covid-19  di rumah sakit, terutama mencegah untuk penularan terhadap tenaga medis,” katanya.

Pada Ahad (12/4), tambah dia, Satgas NU juga menggelar seminar secara daring bersama para direktur rumah sakit yang berada di bawah ARSINU maupun masyarakat. Dalam seminar tersebut, kata dia, pihaknya menghadirkan para dokter yang sudah berpengalaman dalam menangani penularan virus ebola di Afrika, Komisi IX DPR, dan dengan Ketua ARSINU.

“Kita seminar bareng dan itu responsnya sangat positif lagi, banyak juga yang ingin tahu  penanganan ebola bagaimana. Tujuannya untuk bisa diterapkan di rumah sakit swasta, terutama yang mungkin secara tidka langsung perhatiannya tidak terlalu intens dari pemerintah, tapi mereka tetap berusaha untuk menangani pasien corona,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement