Selasa 14 Apr 2020 11:39 WIB

Pemadam Kebakaran Mainkan Terompet Hibur Warga Ekuador

Seorang pemadam kebakaran menghibur warga di tengah lockdown Ekuador

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah keluarga menunggu didekat peti mati kardus untuk menguburkan jenazah di pemakaman Jardines de la Esperanza di Guayaquil, Ekuador, Senin (6/4). Provinsi Guayas dan kota utama Guayaquil adalah pusat wabah Covid-19 dengan sekitar 66 persen kasus koronavirus di Ekuador
Foto: Marcos Pin/EPA-EFE
Sejumlah keluarga menunggu didekat peti mati kardus untuk menguburkan jenazah di pemakaman Jardines de la Esperanza di Guayaquil, Ekuador, Senin (6/4). Provinsi Guayas dan kota utama Guayaquil adalah pusat wabah Covid-19 dengan sekitar 66 persen kasus koronavirus di Ekuador

REPUBLIKA.CO.ID, QUITO -- Sejak 16 Maret, Ekuador telah melakukan lockdown untuk menahan penyebaran virus corona. Penutupan banyak akses hiburan membuat seorang pemadam kebakaran memberikan pertunjukan untuk warga tanpa perlu keluar rumah.

Luis Quimbita memutuskan untuk memanfaatkan truk derek sebagai panggung dalam memainkan lagu-lagu rakyat menggunakan terompetnya. Dia menawarkan hiburan yang sangat terbatas bagi warga ibu kota Quito yang harus berdiam diri di dalam rumah.

Baca Juga

"Saya ingin membawa kebahagiaan pada saat-saat sedih yang kita alami karena karantina," kata petugas pemadam kebakaran yang bergabung dengan Fire Brigade kota enam tahun lalu.

Sebelum Quimbita memainkan repertoar lagu-lagu tradisional dari negara Andean, dia harus memanjat 20 meter ke atas derek sambil membawa bendera tiga warna Ekuador. Dia mengatakan awalnya ada rasa takut akan ketinggian. Tetapi pendakian itu sepadan ketika dia mendengar penduduk bertepuk tangan dan berteriak dalam rasa terima kasih.

"Musik adalah tentang membawa kebahagiaan," ujar Quimbita yang mulai memainkan trompet pada usia 15.

Fire Brigade telah mempromosikan upaya Quimbita, mengunggah video dia bermain di akun Twitter. "Semua kesulitan dapat diatasi dengan melodi," tulis keterangan video tersebut.

Provinsi Pichincha telah melaporkan 634 kasus virus sejauh ini. Pihak berwenang berharap lockdown akan membantu kawasan itu menghindari nasib seperti provinsi Guayas selatan.

Wiayah Guayas selatan telah menjadi penyumbang 70 persen jumlah kasus Ekuador sebesar 7.529 dengan 355 kematian. Kondisi ini membuat petugas medis dan pemakaman mengalami kesulitan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement