Selasa 14 Apr 2020 11:13 WIB

Penutupan Sementara Masjid dan Surau di Brunei Diperpanjang

Brunei memperpanjang penutupan sementara masjid untuk cegah penyebaran covid-19.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Muhammad Hafil
Penutupan Sementara Masjid di Brunei Diperpanjang. Foto: Masjid Jamik Hassanil Bolkiah di Kampong Kiulap, Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam.
Foto: Reuters/Ahim Rani
Penutupan Sementara Masjid di Brunei Diperpanjang. Foto: Masjid Jamik Hassanil Bolkiah di Kampong Kiulap, Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR SRI BEGAWAN -- Pemerintah Brunei telah mengumumkan bahwa penutupan sementara masjid, surau dan majlis taklim di seluruh negeri yang berakhir semalam, diperpanjang lagi untuk satu pekan lagi mulai dari Selasa (14/4) hingga Senin (20/4).

Keputusan itu diambil setelah pertemuan Dewan Agama Islam Brunei khusus Sabtu (11/4) setelah saran dari Departemen Kesehatan (Depkes). Kemenkes mengatakan bahwa meskipun wabah Covid-19 di Brunei Darussalam terkendali, masih ada kekhawatiran tentang penularannya yang berbahaya.

Baca Juga

Perpanjangan penutupan adalah untuk menghindari kerugian bagi jemaat pada khususnya, dan untuk masyarakat luas. Hal ini juga sesuai dengan Fatwa Negara Mufti atau nomor keputusan 02/2020. Penilaian lebih lanjut akan dilakukan sebelum periode penutupan sementara berakhir.

"Mari kita semua berdoa agar Allah SWT akan melimpahkan berkah bagi kita semua untuk segera keluar dari bahaya wabah COVID-19 dan kembali ke masjid, suraus dan aula keagamaan. Kita harus melanjutkan upaya bersama kita untuk mengendalikan wabah ini dengan menjaga kesehatan kita," kata Menteri Agama Pehin Udana Khatib Dato Paduka Seri Setia Ustaz Haji Awang Badaruddin bin Pengarah Dato Paduka Haji Awang Othman mengatakan kepada sebuah konferensi pers kemarin, Senin (13/4).

Badaruddin juga menegaskan perlunya mengikuti pedoman dan saran dari semua pihak, terutama Kemenkes. "Kami sebenarnya bisa melakukan yang semestinya diperintahkan oleh Allah SWT, dan bahwa kami tidak pernah melakukan tindakan yang menghancurkan diri sendiri dengan melakukan sesuatu yang berbahaya atau tidak mematuhi instruksi," kata dia.

Kemenag mengapresiasi adanya tren ibadah baru dan inisiatif amal yang dilaksanakan oleh anggota komite Takmir masjid yang dapat bermanfaat ketika masjid masih ditutup.

“Anggota komite Takmir dari Masjid Rashidah Sa'adatul Bolkiah di Kampong Sungai Akar baru-baru ini mengadakan sesi membaca Al-Quran melalui online. Inisiatif ini patut dipuji bagi orang-orang untuk melakukan di waktu luang mereka di setiap rumah sambil menerima hadiah dari Allah SWT,"jelas dia.

Kemenag juga menyambut inisiatif yang dibuat oleh para cendekiawan agama seperti anggota Alumni Al-Azhar Internasional Brunei Darussalam, yang menyampaikan ceramah agama singkat melalui media sosial.

Kemenag juga diapresiasi Kelas-kelas Al-Quran online. Pusat Pembelajaran Al-Quran Nadi dan Manajemen Al-Huffaz menawarkan kelas-kelas Al-Quran serta kelas-kelas Alquran Iqra dan Tarannum oleh Grup An-Naghom yang terdiri dari beberapa pembaca Al-Quran dan guru agama pria.

Grup An-Naghom juga mengambil inisiatif untuk membaca Surah Yaasiin dan Doa untuk membebaskan negara dan rakyatnya dari musibah. Ini disiarkan langsung setiap hari Senin hingga Kamis pukul 20.30.

Kemenag berterima kasih kepada 36 perusahaan di bawah koordinasi Kantor Perdana Menteri, Kemenag dan Kementerian Pembangunan yang telah maju untuk membersihkan masjid-masjid nasional.

"Kontribusi seperti itu sangat dihargai dan semoga Allah Yang menghargai amalan seperti itu di dunia ini dan di hari-hari selanjutnya," kata menteri.

Kemenag juga menyampaikan apresiasinya kepada individu, organisasi, dan perusahaan yang telah berkontribusi pada masjid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement