Senin 13 Apr 2020 22:27 WIB

Depok Punya 902 Kampung Siaga Covid-19

Kampung Siaga akan difungsikan sebagai sarana sosialisasi COVID-19.

Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) melakukan pendataan mobil kendaraan menuju Jakarta di gerbang tol Bekasi Barat, Jawa Barat, Rabu (8/4/2020). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di wilayah yang berdekatan dengan Jakarta yaitu Bekasi kota/kabupaten, Depok dan Bogor kota/kabupaten ke pemerintah pusat untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19)
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) melakukan pendataan mobil kendaraan menuju Jakarta di gerbang tol Bekasi Barat, Jawa Barat, Rabu (8/4/2020). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di wilayah yang berdekatan dengan Jakarta yaitu Bekasi kota/kabupaten, Depok dan Bogor kota/kabupaten ke pemerintah pusat untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok Jawa Barat hingga saat ini telah membentuk 902 Kampung Siaga COVID-19. Ini tersebar seluruh rukun warga (RW) di kota setempat untuk mempercepat pencegahan penyebaran virus corona baru (COVID-19).

"Presentasenya sudah mencapai 97,6 persen. Dari 924 RW yang ada sebanyak 902 RW telah membentuk Kampung Siaga COVID-19," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris di Depok, Senin (13/4).

Dia mengatakan, ada beberapa kecamatan yang pembentukan Kampung Siaga COVID-19 telah mencapai 100 persen, antara lain Kecamatan Cimanggis sudah terbentuk di 92 RW, Tapos 133 RW, Cipayung 54 RW, Beji 75 RW, Limo 49 RW, Cinere 42 RW, Sawangan 85 RW, dan Bojongsari 92 RW.

Dia mengatakan, terdapat tiga kecamatan yang masih dalam tahap penyelesaian pembentukan Kampung Siaga COVID-19. Kampung-kampung itu tersebar di Kecamatan Sukmajaya telah terbentuk di 117 RW dari total 125 RW atau mencapai 93,6 persen, Cilodong 69 RW dari total 70 RW atau sekitar 98,6 persen, dan Pancoran Mas 94 RW dari total 107 RW atau 87,8 persen.

Mohammad Idris menjelaskan, Kampung Siaga akan difungsikan sebagai sarana sosialisasi COVID-19, sterilisasi fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum), serta mengaktifkan sistem keamanan warga, sistem informasi kesehatan warga, dan lumbung pangan warga yang dilakukan secara swadaya.

"Kampung Siaga juga dapat difungsikan untuk monitoring kasus terkonfirmasi positif, orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) yang melakukan isolasi mandiri serta nantinya akan dilibatkan dalam distribusi logistik," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement