Senin 13 Apr 2020 21:25 WIB

Pemkot Batu Salurkan Beras ke 2.655 KK Terdampak Covid-19

2.655 KK terdampak Covid-19 di Batu akan menerima 10 kg beras

Petugas menata bantuan penanganan COVID-19 (ilustrasi). Dinas Ketahanan Pangan Pemerintah Kota Batu segera menyalurkan bantuan beras kepada 2.655 keluarga yang terdampak pandemi virus corona jenis baru atau COVID-19.
Foto: ARNAS PADDA/ANTARA FOTO
Petugas menata bantuan penanganan COVID-19 (ilustrasi). Dinas Ketahanan Pangan Pemerintah Kota Batu segera menyalurkan bantuan beras kepada 2.655 keluarga yang terdampak pandemi virus corona jenis baru atau COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Dinas Ketahanan Pangan Pemerintah Kota Batu segera menyalurkan bantuan beras kepada 2.655 keluarga yang terdampak pandemi virus corona jenis baru atau COVID-19. Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Batu M Chori mengatakan bahwa penyaluran bantuan berupa 10 kilogram beras kepada tiap keluarga tersebut akan dilakukan mulai Selasa (14/4).

"Totalnya ada 26.550 kilogram berasyang akan dibagikan kepada 2.655 keluarga di wilayah Kota Batu," kata Chori, di Kota Batu, Jawa Timur, Senin (13/4).

Chori menjelaskan, rincian penerima bantuan tersebut, di Kecamatan Batutercatat ada 908 keluarga, Kecamatan Junrejo sebanyak 767 keluarga, dan Kecamatan Bumiaji sebanyak 980 keluarga.

"Penyerahan akan dilakukan pada tiap desa atau kelurahan mulai Selasa besok," ujar Chori.

Di wilayah Kota Batu, hingga Senin (13/4) tercatat tidak ada penambahan kasus positif COVID-19 baru. Secara keseluruhan ada dua orang yang dinyatakan positif COVID-19, dimana satu di antaranya telah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan untuk pulang.

Sementara untuk satu pasien positif lainnya, lanjut Chori, saat ini berada dalam keadaan kondisi sehat dan stabil. Pasien yang merupakan peserta pelatihan Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya pada 9-18 Maret 2020 itu, dirawat di RS Karsa Husada. "Kondisinya sehat dan stabil, saat ini sedang dirawat di ruang isolasi rumah sakit," ujar Chori.

Sementara data lainnya, sebanyak 271 orang masuk kategori orang dengan risiko (ODR), 34 berstatus orang tanpa gejala (PTG), 48 orang berstatus orang dalam pemantauan (ODP), dan sebanyak sembilan orang merupakan pasien dalam pengawasan (PDP).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement