Senin 13 Apr 2020 19:31 WIB

Apa Itu Safari Wukuf?

Safari wukuf mulai dijalankan pada 1985.

Apa Itu Safari Wukuf?. Foto: Ilustrasi Safari Wukuf
Foto: Foto : MgRol112
Apa Itu Safari Wukuf?. Foto: Ilustrasi Safari Wukuf

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Salah satu istilah yang muncul saat puncak haji adalah safari wukuf. Ini merupakan kegiatan yang termasuk dalam wukuf dan diperuntukkan bagi jamaah haji yang uzur.

Menurut KH Ahmad Kartono, penyelenggaraan ibadah haji 1985 memunculkan terobosan baru. Sebuah ijtihad dari pemerintah Indonesia yang kemudian diikuti oleh banyak negara lainnya.

Baca Juga

Ijtihad itu bernama safari wukuf. Waktu itu, banyak jamaah haji asal Indonesia yang sakit dan uzur sehingga tak kuat untuk pergi ke Arafah untuk wukuf. Sementara, wukuf di Arafah adalah salah satu rukun haji yang tidak bisa digantikan dengan denda sekalipun. Jika jamaah tidak wukuf, maka tidak berhaji.

Karena itu, pemerintah Indonesia dan ulamanya saat itu membuat ijtihad diperbolehkannya safari wukuf. Yaitu, membawa jamaah haji yang dirawat di rumah sakit Indonesia ke wukuf dengan menggunakan ambulans.

 

"Karena cara seperti ini dapat memudahkan mereka. Jamaah yang sakit bisa menikmati pelaksanaan wukuf di Arafah," kata KH Ahmad Kartono yang pernah menjabat sebagai Direktur Bina Haji di Kementerian Agama tersebut beberapa waktu lalu.

Menurut Kiai Ahmad yang juga menjadi konsultan ibadah haji PPIH Arab Saudi 2019 itu,  secara hukum pelaksanaan safari wukuf dibenarkan dari sisi syariat. Karena, lokasi safari wukuf merupakan bagian dari wilayah Arafah.

"Walaupun hanya sesaat, ini sah menurut hukum," kata Kiai Ahmad.

 

Buktinya, ijtihad pemerintah Indonesia ini diikuti oleh negara lain. "Termasuk oleh RS Arab Saudi," kata Kiai Ahmad.

Setelah jamaah tiba di Arafah, kegiatan ibadahnya dibimbing oleh konsultan dan pembimbing ibadah. Dimulai melakukan khutbah wukuf di masing-masing bus yang diisi dan disiapkan petugas untuk melakukan bimbingan.

Kemudian khutbah dilakukan dengan mengajak jamaah yang daalam kondisi sakit. Kurang lebih 10 menit. Setelah itu shalat sambil duduk di atas kendaraan dibimbing pembimbing dan konsultan. Setelah selesai shalat Zuhur dan Ashar yang dijamak takdim qasar, dilanjutkan berzikir dituntun bagaimana dapat merasakan adanya wukuf di Arafah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

“Diharapkan bisa melaksanakan ibadah supaya memperoleh haji mabrur,” kata Kiai Ahmad.

Safari wukuf diperuntukkan untuk jamaah haji yang sedang sakit dan dirawat di KKHI Makkah. Setelah melalui proses identifikasi, KKHI berhak menentukan mana jamaah yang layak untuk disafari wukufkan.

Pada musim haji 2019 lalu, jumlah jamaah haji Indonesia yang disafari wukufkan berjumlah 65 orang. Mereka diberangkatkan dari Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dengan 10 unit bus yang sudah dimodifikasi tempat duduknya agar dapat memfasilitasi kebutuhan mereka. Jumlah ini mengalami penurunan dibanding musim haji 2019 yang mencapai 200 orang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement