Senin 13 Apr 2020 17:18 WIB

Kiat-kiat Istiqamah

Istiqamah bermakna, seorang Muslim senantiasa taat kepada Allah SWT.

Kiat-kiat Istiqamah (ilustrasi)
Foto: Allposter.co.uk
Kiat-kiat Istiqamah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istiqamah merupakan bentuk konsistensi seorang hamba kepada Allah SWT. Meski bukan perkara mudah, istiqamah perlu dijalani setiap Muslim.

Mengutip Imam Nawawi, istiqamah secara ringkas bermakna, seseorang senantiasa taat kepada Allah dan menjauhi apa-apa yang dilarang-Nya.

Baca Juga

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, "Qul amantu billah tsumma-istaqim." Artinya: "Katakanlah, aku beriman kepada Allah dan aku beristiqamah atas iman tersebut."

Maka dari itu, sikap istiqamah mesti terpatri betul dalam hati setiap Muslim. Apalagi, Allah SWT telah berjanji memberikan ganjaran yang begitu besar bagi orang-orang yang istiqamah dalam beribadah.

 

Tak sedikit ayat Alquran yang membahas mengenai ganjaran tersebut. Ayat-ayat yang dimaksud di antaranya adalah surah Fushilat dan al-Ahqam. Untuk itu, setiap diri Muslim hendaknya mampu mengaplikasikan sikap istiqamah dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.

Kiat-kiat istiqamah

Istiqamah merupakan pemberian langsung dari Allah. Itu menjadi hak preogratif-Nya. Untuk mendapatkan sikap istiqamah, seorang hamba harus memperbanyak doa kepada Allah.

Rasul SAW mengajarkan doa, yakni "Ya muqalibal qulub tsabbit qulubana."

Doa tersebut juga menunjukkan, hati memiliki perangai mudah terombang-ambing. Karena itu, kita memohon kepada Allah agar hati kita ditetapkan dalam iman dan Islam serta beribadah dengan tulus kepada-Nya.

Menurut Ibnul Qayyim, hati bagaikan bulu yang berada di padang pasir, ringan bersifat labil dan mudah terombang-ambing angin gurun. Karena itu, doa memohon untuk dapat bersikap istiqamah kepada Allah saja tidaklah cukup.

Dibutuhkan keteguhan hati dan aplikasi nyata dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh penerapannya adalah gemar menghadiri majelis ilmu. Dalam kondisi sekarang, kemudahan akses internet dapat menjadi jawaban bila kajian di masjid sedang dijeda. Sebab, salah satu esensi dari majelis ilmu ialah berkumpul dengan orang-orang saleh. Inilah pintu menuju istiqamah diri.

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement