Senin 13 Apr 2020 13:09 WIB

Calon Penumpang KRL di Bogor Abaikan Physical Distancing

.

Red: Yogi Ardhi

Sejumlah penumpang KRL Commuter Line antre menunggu kedatangan kereta di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Senin (13/4). Antrean panjang penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Bogor tersebut akibat kebijakan pemeriksaan suhu tubuh dan pembatasan jumlah penumpang di setiap rangkaian kereta sebagai tindakan pencegahan penyebaran wabah pandemi virus Corona (COVID-19) (FOTO : ANTARA/Arif Firmansyah)

Sejumlah penumpang KRL Commuter Line gantre menunggu kedatangan kereta di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Senin (13/4). Antrean panjang penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Bogor tersebut akibat kebijakan pemeriksaan suhu tubuh dan pembatasan jumlah penumpang di setiap rangkaian kereta sebagai tindakan pencegahan penyebaran wabah pandemi virus Corona (COVID-19) (FOTO : ANTARA/Arif Firmansyah)

Sejumlah penumpang KRL Commuter Line antre menunggu kedatangan kereta di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Senin (13/4). Antrean panjang penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Bogor tersebut akibat kebijakan pemeriksaan suhu tubuh dan pembatasan jumlah penumpang di setiap rangkaian kereta sebagai tindakan pencegahan penyebaran wabah pandemi virus Corona (COVID-19) (FOTO : ANTARA/Arif Firmansyah)

Sejumlah penumpang KRL Commuter Line antre menunggu kedatangan kereta di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Senin (13/4). Antrean panjang penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Bogor tersebut akibat kebijakan pemeriksaan suhu tubuh dan pembatasan jumlah penumpang di setiap rangkaian kereta sebagai tindakan pencegahan penyebaran wabah pandemi virus Corona (COVID-19). (FOTO : ANTARA/Arif Firmansyah)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pembatasan jam operasional KRL dibatasi pada masa PSBB di Jakarta. Namun pembatasan tidak mengurangi jumlah penumpang kereta di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Senin (13/4). Antrean panjang calon penumpang terjadi.

Antrean panjang penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Bogor tersebut akibat kebijakan pemeriksaan suhu tubuh dan pembatasan jumlah penumpang di setiap rangkaian kereta sebagai tindakan pencegahan penyebaran wabah pandemi virus Corona (COVID-19).

Namun antrean ini mengabaikan prinsip physical distancing dengan berdiri rapat satu sama lain. Kondisi berpotensi menyebarkan virus corona antar penumpang. Mengingat masih banyak orang yang positif mengidap Covid-19 tanpa gejala berkeliaran di tengah masyarakat. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement