Senin 13 Apr 2020 08:27 WIB

Polres Metro Bekasi Dirikan Cek Poin di Perbatasan

Cek poin ini untuk menyosialisasikan pelaksanaan status PSBB.

Terminal Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kepolisian Resor Metro Bekasi dalam waktu dekat akan mendirikan cek poin di sejumlah lokasi perbatasan untuk menyosialisasikan pelaksanaan status pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Foto: ANTARA/fakhri hermansyah
Terminal Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kepolisian Resor Metro Bekasi dalam waktu dekat akan mendirikan cek poin di sejumlah lokasi perbatasan untuk menyosialisasikan pelaksanaan status pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kepolisian Resor Metro Bekasi dalam waktu dekat akan mendirikan cek poin di sejumlah lokasi perbatasan. Cek poin ini untuk menyosialisasikan pelaksanaan status pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Secara teknis kami masih lakukan pembahasan seperti apa pemberlakuan PSBB, tapi yang pasti kita akan dirikan cek poin di perbatasan wilayah hukum kami," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan di Cikarang, Ahad (12/4).

Baca Juga

Menurut dia, penerapan PSBB di Kabupaten Bekasi tidak akan jauh berbeda dengan pelaksanaan serupa di DKI Jakarta di antaranya melakukan cek poin di wilayah perbatasan. "Selain di titik-titik perbatasan seperti di Tambun Selatan, Setu, Kedungwaringin, Babelan, Tarumajaya, dan Cibarusah, area yang menjadi pusat konsentrasi massa juga akan kita dirikan cek poin ini," ungkapnya.

Hendra menjelaskan di lokasi cek poin itu nantinya akan ada aktivitas pengecekan terhadap kendaraan yang melintas meliputi pembatasan orang dalam kendaraan. "Seperti motor hanya diperbolehkan untuk satu orang. Sedangkan mobil dibatasi 50 persen dari kapasitas muatan. Begitu juga dengan kendaraan umum," ucapnya.

Sejumlah area publik seperti pasar, mal, dan pusat kuliner juga akan menjadi salah satu sasaran pengecekan untuk penerapan physical distancing. "Jadi pada umumnya sama penerapannya, saat ini kami masih bahas sambil terus melakukan sosialisasi sebab kapan dilakukan penerapan PSBB di Kabupaten Bekasi masih dalam proses," ujar Hendra.

Dilansir dari laman pikokabsi.bekasikab.go.id hingga Ahad (12/4) pukul 08.10 WIB, tercatat 42 orang terkonfirmasi positif COVID-10 dengan rincian 11 orang sembuh, 16 orang dirawat di rumah sakit, 7 orang isolasi mandiri, serta 8 orang meninggal dunia. Dari laman yang sama tercatat 628 orang berstatus orang dalam pemantauan (ODP), 126 pasien dalam pengawasan (PDP), 114 orang tanpa gejala (OTG), dan 1 orang pelaku perjalanan (OPP).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement