Ahad 12 Apr 2020 10:49 WIB

WHO: Belarusia Masuk Tahap Baru Mengkhawatirkan Wabah Corona

Belarusia remehkan jaga jarak sosial dan langkah lain untuk tekan penyebaran virus.

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.
Foto: EPA
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.

REPUBLIKA.CO.ID, MINSK -- Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Sabtu (11/4) mendesak Belarusia agar memberlakukan langkah baru untuk mengatasi virus corona. Ini lantaran WHO prihatin bahwa wabah di negara tersebut memasuki tahap baru yang mengkhawatirkan.

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, yang berkuasa di negara bekas Soviet berpenduduk 9,5 juta orang sejak 1994, baru-baru ini meremehkan perlunya menjaga jarak sosial dan langkah lain untuk menekan penyebaran virus.

Lukashenko mengatakan bahwa mengkonsumsi vodka, mengendarai traktor, dan melakukan sauna dapat membantu melawan virus. Ia memperlihatkan dirinya sedang bertanding ice hockey dan merangkul pemain lain.

Sejauh ini, Belarus mencatat 2.226 kasus dan 23 kematian akibat covid-19.

Patrick O'Connor, yang memimpin delegasi WHO ke Belarus pekan ini, mengatakan negara tersebut telah menerapkan langkah pencegahan untuk melacak pasien dengan covid-19, penyakit pernapasan akut yang disebabkan oleh virus corona. Namun ia menyebutkan virus mulai menyebar melalui komunitas di ibu kota Minsk dan di sejumlah wilayah lainnya.

"Belarusia sedang memasuki tahap baru dalam evolusi wabah," kata O'Connor saat konferensi pers di Minsk dilansir Reuters, Ahad (12/4). "Kami melihat transmisi komunitas sedang terjadi. Situasi ini memprihatinkan dan perlunya diberlakukan langkah baru."

O'Connor mengatakan WHO menyarankan agar Belarusia memperkenalkan langkah-langkah di seluruh komunitas untuk meningkatkan menjaga jarak fisik dan melanjutkan langkah-langkah isolasi, pengujian, dan pelacakan kontak pasien covid-19.

Belarusia masih menggelar pertandingan sepak bola profesional, sementara negara Eropa lainnya telah memberlakukan karantina wilayah dan membatalkan semua acara publik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement