Ahad 12 Apr 2020 09:18 WIB

Risma Memilih Berkantor di Posko Covid-19

Risma menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan di Balai Kota Surabaya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kiri) melihat cara kerja Robot Service karya mahasiswa dan dosen Institut Teknologi (IT) Telkom Surabaya saat diuji coba di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (9/4/2020). Inovasi Robot Service yang dapat dikendalikan dari jarak jauh menggunakan joystick tersebut guna membantu perawat dalam membawa barang medis saat menangani pasien terjangkit COVID-19 dari luar ruang isolasi.
Foto: Antara/Moch Asim
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kiri) melihat cara kerja Robot Service karya mahasiswa dan dosen Institut Teknologi (IT) Telkom Surabaya saat diuji coba di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (9/4/2020). Inovasi Robot Service yang dapat dikendalikan dari jarak jauh menggunakan joystick tersebut guna membantu perawat dalam membawa barang medis saat menangani pasien terjangkit COVID-19 dari luar ruang isolasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memilih berkantor di Posko Penanganan COVID-19 di Taman Surya atau halaman Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, untuk memudahkan koordinasi dengan jajarannya.

"Kenapa waktu itu saya langsung bangun tenda di sini halaman balai kota, karena kalau pakai ruangan, lebih besar risikonya," kata Wali Kota Risma di Surabaya, Ahad (12/4).

Menurut dia, di dalam ruangan ber-AC (air conditioner), risiko tertular virus tersebut akan lebih besar sebab jika ada orang "carrier" atau pembawa virus COVID-19 dan kemudian masuk ruangan ber-AC, bisa saja kemudian virus itu menyebar melalui alat penyejuk ruangan tersebut.

"Kalau ada orang 'carrier' kemudian berada di ruangan AC kan kita tidak tahu, bisa-bisa kena semuanya," ujar dia.

Untuk itu, Wali Kota Risma lebih memilih bekerja maupun menggelar rapat bersama jajarannya di posko Halaman Balai Kota Surabaya itu. Bahkan, beberapa kali Risma menggelar rapat telekonferensiterkait penanganan dengan DPRD Surabaya, United Cities and Local Government (UCLG) Asia Pasific (Aspac) atau Asosiasi Pemerintah Kota dan Pemerintah Daerah se-Asia Pasifik dan pemangku kepentingan lainnya.

Menurut dia, dengan melakukan aktivitas di luar ruangan itu, maka risiko tertular virus tersebut akan lebih kecil. Apalagi, lanjut dia, di posko penanganan COVID-19 itu bisa langsung terkena paparan sinar matahari dan hembusan angin.

"Saya juga tidak tahu apakah virus itu bisa mati jika kena panas (matahari). Tapi, risiko di dalam ruangan itu pasti lebih besar. Jadi semua kita lakukan di sini," katanya.

Meski demikian, Risma menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan di Balai Kota Surabaya yakni saling menjaga jarak, wajib menggunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun atau cairan pencuci tangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement