Ahad 12 Apr 2020 05:25 WIB

BMH Bagikan Sembako untuk Mualaf dan Guru Ngaji

Pembagian sembako itu untuk membantu mereka yang terdampak Covid-19.

BMH membagikan sembako untuk para mualaf dan guru ngaji di Temanggung, Jawa Tengah.
Foto: Dok BMH
BMH membagikan sembako untuk para mualaf dan guru ngaji di Temanggung, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitul Maal Hidayatullah (BMH) terus bergerak untuk memastikan amanat umat di tengah pandemi global Covid-19 terus tertunaikan. 

Penyaluran hari Sabtu (11/4)  menyasar para mualaf dan guru ngaji yang berada di Dusun Banyu Urip, Desa Getas;  kemudian Dusun Depok, Desa Kaliwungu. Semuanya berada di  Kecamatan Kaloran, Temanggung, Jawa Tengah. 

Penyaluran bantuan itu dilakukan oleh BMH Perwakilan Jawa Tengah. “Alhamdulillah, Sabtu (11/4), BMH bekerja sama dengan Pos Dai silaturahim menemui para mualaf beserta guru ngaji di Kecamatan Kaloran  guna menyampaikan amanah donatur untuk membantu mereka yang terdampak secara ekonomi dari wabah Covid-19,” terang Kepala BMH Perwakilan Jawa Tengah, Moh  Misdawi Syarif dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Ia menambahkan, 140 paket bantuan ketahanan pangan berupa paket sembako tunai disampaikan kepada mereka yang berhak. 

Paket sembako tersebut diterima dengan rasa senang oleh warga dan guru ngaji. Guru ngaji yang sehari-hari mengajarkan Alquran di dusun mualaf, misalnya, Mbak Ita. Ia mengajar di TPA Kaliwungu.

Mbak Ita  menyampaikan rasa syukur dan doanya. “Alhamdulillah, terima kasih kepada BMH, Pos Dai dan para donatur semua, yang terus mendukung  para mualaf dan guru ngaji di Kaloran ini. Semoga kebaikan ini terus terjaga dan berkesinambungan untuk menjaga dan merawat syiar Islam. Semoga semua donatur BMH sehat, dilindungi oleh Allah, dan terus dalam iman dan Islam," tutur Mbak Ita.

Misdawi mengatakan, program ini akan berlangsung di tempat lain. Kaloran merupakan tahap awal dan dijadwalkan berjalan secara berkesinambungan di berbagai tempat di Jawa Tengah.

"Setelah ini, BMH akan menyasar beberapa kalangan.  Selain guru ngaji dan mualaf, juga para petani, buruh lepas, dan keluarga rentan ekonomi lainnya di pinggiran Kota Semarang dan beberapa lainnya di Jawa Tengah," tutup Misdawi.*

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement