Sabtu 11 Apr 2020 23:25 WIB

Relawan Muslim Malaysia Bantu WNI yang Terisolasi di 2 Flat

WNI di Malaysia terisolasi semenjak pemberlakuan karantina.

WNI di Malaysia terisolasi semenjak pemberlakuan karantina. Ilustrasi seorang warga duduk di sudut jalan kosong di pusat pertokoan Kuala Lumpur, Rabu (8/4).
Foto: AP Photo/Vincent Thian
WNI di Malaysia terisolasi semenjak pemberlakuan karantina. Ilustrasi seorang warga duduk di sudut jalan kosong di pusat pertokoan Kuala Lumpur, Rabu (8/4).

REPUBLIKA.CO.ID,  KUALA LUMPUR— Relawan yang tergabung dalam Muslim KL dan RW7 mengirimkan bantuan makanan kepada sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang terisolasi di flat Malayan Mansion dan Selangor Mansion di Jalan Masjid India, Kuala Lumpur, Sabtu (11/4), karena sejumlah penghuninya positif Covid-19.

"Petang ini kami menjadwalkan mengirimkan 65 kotak nasi padang kepada WNI yang terisolasi di dua flat tersebut tetapi ternyata ada pengangkutan 32 penghuni positif Covid-19 ke rumah sakit sehingga akses ditutup," ujar Hardjito, Relawan Muslim KL dan RW7, ketika ditemui di dekat flat tersebut, Sabtu (11/4).

Baca Juga

Hardjito mengatakan pihaknya baru bisa mengantar makanan ke depan flat pada pukul 20.00 malam setelah proses evakuasi pasien tersebut selesai dengan bantuan pihak keamanan yang menjaga dua bangunan tersebut.

"Penghuni di dalam flat sudah mulai menangis dan psikologisnya turun dan suplai makanan tidak cukup gizi atau ala kadarnya sehingga sebelum mengantar kami tanya mau makan apa, mereka bilang pokoknya ada sayurnya sehingga kami belikan nasi padang dan pisang," katanya.

Wartawan Aljazerra di Kuala Lumpur ini ingin sedikit memberikan hiburan kepada para WNI yang diisolasi bahwa mereka tidak sendiri karena ada orang-orang di luar yang memperhatikan mereka.

Kedua bangunan tersebut mulai diisolasi atau menjalani Perintah Kawalan Pergerakan Diperketat (PKPD) semenjak Selasa (7/4) setelah 15 penghuninya dinyatakan positif Covid-19.

Para penghuni kemudian diisolasi dan dilarang keluar bangunan untuk disaring satu per satu guna menemukan penghuni yang positif Covid-19.

Sementara itu proses pemindahan pasien dari dua bangunan tersebut berjalan sangat ketat di bawah penjagaan tentara dan polisi.

Sejumlah petugas kesehatan dengan pakaian lengkap menggunakan alat pelindung diri (APD) tampak mondar-mandir dari ambulan ke flat.

Petugas memasang dua lapis garis batas berwarna kuning (police line) sehingga masyarakat umum tidak boleh masuk mendekati lokasi.

Sebuah bus dari Bomba (PMK) dan Penyelamat, ambulans dan mobil polisi disiapkan untuk mengangkut serta mengawal pasien ke Rumah Sakit Sungai Buloh.

Seorang WNI yang mengirimkan pesan ke relawan mengatakan dirinya menangis karena kakaknya ada yang ikut dipindah ke RS Sungai Buloh karena terdeteksi positif Covid-19.

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement