Sabtu 11 Apr 2020 21:36 WIB

Persita Siap Diskusi dengan PSSI Soal Gaji 10 Persen

Manajemen Persita beralasan telah memberikan gaji penuh untuk Maret.

Persita Tangerang
Foto: Dok Persita
Persita Tangerang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen Persita Tangerang siap berdiskusi dengan PSSI perihal keputusan menggaji 10 persen pemain dan ofisial selama kompetisi dihentikan sementara akibat merebaknya virus corona di Tanah Air. Keputusan menggaji 10 persen itu dipertanyakan PSSI karena berbeda dengan kontestan lainnya yang memilih memberikan hak pemain dan ofisial sebesar 25 persen.

"Sampai sekarang PSSI belum menghubungi kami terkait dengan pembayaran gaji yang kami lakukan kepada pemain yang hanya 10 persen tersebut," ujar manajer Persita, I Nyoman Suryanthara, Sabtu (11/4).

Sebelumnya, PSSI mengeluarkan keputusan force mejeure dari Maret hingga Juni. Pihak klub membolehkan menggaji pemain maksimal 25 persen dari total yang diterima.

Namun, tim berjuluk Pangeran Cisadane itu memilih untuk menggaji pemain sebesar 10 persen. Manajemen beralasan telah memberikan gaji penuh untuk Maret. Sementara status force mejeure PSSI berlaku Maret hingga Juni.

"Kami akan jelaskan secara detail mengapa kami hanya mampu membayar pemain 10 persen. Karena dalam keputusan PSSI maksimalnya 25 persen, dan kami menggaji 10 persen karena telah membayar full pada bulan Maret," kata Suryanthara.

Rencananya, PSSI menjadwalkan Liga 1 dan Liga 2 kembali bergulir pada Juli mendatang, dengan catatan situasi sudah membaik. Namun, bila pemerintah menambah masa tanggap darurat yang berakhir pada 29 Mei, karena virus corona masih tak terkendali, kompetisi musim ini dibatalkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement