Sabtu 11 Apr 2020 17:01 WIB

Satu Lagi Klub Inggris Sepakati Pemotongan Gaji

Klub-klub Liga Primer Inggris bahu membahu membantu tim medis Inggris.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
 Suasana Rumah Sakit St. Thomas, tempat Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dirawat intensif setelah kesehatannya memburuk akibat virus Corona di London, Senin (6/4).
Foto: EPA-EFE/FACUNDO ARRIZABALAGA
Suasana Rumah Sakit St. Thomas, tempat Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dirawat intensif setelah kesehatannya memburuk akibat virus Corona di London, Senin (6/4).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON --Para pemain West Ham sepakat untuk pemotongan gaji selama pandemi corona. Dua pimpinan klub David Sullivan dan David Gold, serta pemegang saham lainnya juga berinvestasi sebesar 30 juta pound untuk membantu tim medis di sana. Klub-klube Liga Primer Inggris itu mengumumkan langkah pengurangan biaya tersebut. Ini untuk bisa membayar staf non-pertandingan selama kompetisi dihentikan.

Manajer David Moyes juga menjadi sosok petinggi yang gajinya dipotong 30 persen. "Tabungan diciptakan oleh tindakan (pemotongan gaji), akan mendukung seluruh infrastruktur klub dan membuat kami mempertahankan pekerjaan dan terus membayar gaji staf 100 persen," jelas West Ham dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Sportskeeda, Sabtu (11/4).

Sementara itu, Brady berterima kasih kepada Moyes, timnya, dan kapten Mark Noble serta seluruh skuat untuk komitmen mereka untuk membantu dan mendukung klub. Noble pun menyatakan, semua pemain dan staf merupakan satu keluarga yang hebat.

Sehingga, menurut dia, prioritas saat ini adalah agar memastikan staf klub bisa digaji 100 persen, selama tidak ada pertandingan. "Kami melanjutkan apa yang kami bisa, secara kolektif dan individu, melewati masa sulit ini untuk kepentingan orang sekitar kami, teman kami, suporter kami dan komunitas kami," jelas Noble.

Kondisi pandemi corona di Inggris memang mencemaskan. Perdana Menteri Boris Johnson pun kondisinya masih dirahasiakan setel awal pekan lalu ketahuan dilarikan ke ICU setelah terinfeksi corona.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement