Sabtu 11 Apr 2020 14:00 WIB

Korban Tewas Akibat Covid-19 di AS Capai 2.000 dalam Sehari

Peneliti yakin korban tewas akibat covid-19 di AS mencapai puncak pada Jumat kemarin

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas kesehatan mengangkut mayat ke truk kulkas yang berfungsi sebagai kamar mayat sementara di Kingsbrook Jewish Medical Center, Brooklyn, New York, AS, Rabu (8/4). S telah menjadi negara pertama di dunia yang mencatat lebih dari 2.000 kematian akibat virus corona dalam satu hari.
Foto: EPA-EFE/Peter Foley
Petugas kesehatan mengangkut mayat ke truk kulkas yang berfungsi sebagai kamar mayat sementara di Kingsbrook Jewish Medical Center, Brooklyn, New York, AS, Rabu (8/4). S telah menjadi negara pertama di dunia yang mencatat lebih dari 2.000 kematian akibat virus corona dalam satu hari.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- AS telah menjadi negara pertama di dunia yang mencatat lebih dari 2.000 kematian akibat virus corona dalam satu hari.

Data dari Universitas Johns Hopkins menunjukkan sebanyak 2.108 orang meninggal dalam 24 jam terakhir, sementara sekarang ada lebih dari setengah juta orang yang positif terinfeksi, dilansir di BBC, Sabtu (11/4).

AS dapat segera melampaui Italia sebagai negara dengan kematian virus corona terbanyak di dunia. Tetapi para ahli di gugus tugas Gedung Putih Covid-19 mengatakan wabah ini mulai stabil di seluruh AS.

Dr Deborah Birx mengatakan ada tanda-tanda bagus bahwa wabah itu mulai stabil. "Meskipun membesarkan hati, kita belum mencapai puncaknya," kata Birx.

Presiden AS Donald Trump juga mengatakan dia memperkirakan AS akan melihat angka kematian yang lebih rendah daripada prediksi awal 100 ribu kematian.

AS sekarang memiliki sedikitnya 18.693 kematian dan 500.399 kasus yang dikonfirmasi, menurut Johns Hopkins. Sekitar setengah dari kematian dicatat di daerah New York. Italia telah mencatat 18.849 kematian, sementara secara global lebih dari 100 ribu orang meninggal karena virus itu.

Para peneliti telah memprediksikan angka kematian AS akan mencapai puncaknya pada hari Jumat (10/4) dan kemudian secara bertahap mulai menurun. Diperkirakan jumlah korban turun menjadi sekitar 970 orang per hari pada 1 Mei, hari dimana anggota pemerintahan Trump pilih sebagai tanggal yang memungkinkan untuk mulai membuka kembali perekonomian. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement