Jumat 10 Apr 2020 23:41 WIB

Kerinduan Mendalam Aisyah terhadap Rasulullah SAW

Kerinduan terhadap Rasulullah SAW melanda orang-orang terdekatnya.

Kerinduan terhadap Rasulullah SAW melanda orang-orang terdekatnya. Rasulullah SAW (ilustrasi)
Foto: republika
Kerinduan terhadap Rasulullah SAW melanda orang-orang terdekatnya. Rasulullah SAW (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Nabi SAW memang telah wafat, tetapi kerinduan akan beliau tidak pernah lenyap dalam diri orang-orang terdekat nya, terutama istrinya, Aisyah. 

Kerinduan yang membangkitkan lagi gairah untuk mengikuti dan meneladani akhlak beliau dalam kehidupan.

Baca Juga

Alkisah, beberapa tahun setelah Nabi SAW wafat, Abdullah bin az-Zubair (Ibnu az-Zubair), ke ponakan Aisyah RA, pernah bertanya kepada bibinya itu. "Wahai Bibi, beritahu aku tentang hal paling istimewa yang engkau dapati dalam diri Nabi Muhammad?"

Saat ditanya itu, Aisyah diam, tidak langsung menjawab. Air matanya mulai mengalir. Dia pun menangis sesenggukan, begitu menyayat hati, hingga Abdullah bin az-Zubair berpikir mungkin dia bertanya pada momen yang tidak tepat. Ia pun berkata, "Bibi, kalau engkau tidak bisa menjawab sekarang tidak apa-apa."

Di sela-sela tangisnya, Aisyah kemudian berkata, "Aduhai betapa rindunya hati ini dengan beliau. Aku begitu rindu dengan beliau." Selanjutnya ia berkata, "Wahai keponakanku, engkau bertanya kepadaku tentang hal paling istimewa yang aku dapati dalam diri beliau, aku tak tahu bagaimana menjawabnya karena seluruhnya yang ada dalam diri beliau adalah istimewa." Dalam kisah lain, Aisyah juga pernah ditanya seseorang mengenai akhlak suaminya, lalu ia menjawab, "Akhlak beliau adalah Alquran." Orang itu bertanya lagi, "Apa maksudnya?"

Aisyah menjawab, "Alquran ber cerita tentang orang-orang yang sabar. Ketahuilah, beliau adalah orang paling sabar di dunia. Ketika Alquran bercerita tentang orang-orang yang shalat khusyuk, maka beliau adalah orang yang paling khusyuk shalatnya. 

Ketika Alquran memerintahkan tentang sedekah, ikhlas, memaafkan siapa saja yang bersalah, maka beliau adalah orang yang paling dermawan, ikhlas, dan pemaaf. 

Andai kata ada orang yang tidak membaca Alquran sekalipun, me lihat beliau saja dia bisa memba yang kan isi Alquran itu seperti apa."

Semua yang dilakukan Nabi adalah istimewa karena beliau adalah ejawantah Alquran dan selalu berada dalam bimbingan Allah. Karena itu, Allah mengatakan bahwa orang yang mengaku mencintai Nabi perlu membuktikannya dengan mengikuti beliau, "Katakanlah (Muhammad), 'Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.' Allah Maha Pengam pun, Mahapenyayang." (QS Ali Imran [3]: 31).

Orang yang benar-benar merin dukan Nabi adalah orang yang tidak hanya mengingat atau menyebut-nyebut nama beliau, tetapi yang lebih penting juga adalah meneladani akhlak luhur dan mengikuti ajaran Rasulullah secara kafah. 

 

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement