Jumat 10 Apr 2020 16:43 WIB

Perusahaan Farmasi AS Temukan Kandidat Obat untuk Covid-19

Kandidat obat pasien Covid-19 adalah senyawa praklinis yang dikembangkan untuk SARS.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Peneliti tengah mengembangkan vaksin Covid-19 di Center for Pharmaceutical Research di Kansas, Amerika Serikat. Produsen obat asal Amerika Serikat (AS) Pfizer mengatakan data awal yang mereka temukan dapat membantu mengidentifikasi kandidat obat yang berpotensi mengobati pasien yang terinfeksi virus corona atau Covid-19.
Foto: Center for Pharmaceutical Research via AP
Peneliti tengah mengembangkan vaksin Covid-19 di Center for Pharmaceutical Research di Kansas, Amerika Serikat. Produsen obat asal Amerika Serikat (AS) Pfizer mengatakan data awal yang mereka temukan dapat membantu mengidentifikasi kandidat obat yang berpotensi mengobati pasien yang terinfeksi virus corona atau Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Produsen obat asal Amerika Serikat (AS) Pfizer mengatakan, data awal yang mereka temukan dapat membantu mengidentifikasi kandidat obat yang berpotensi mengobati pasien yang terinfeksi virus corona atau Covid-19. Virus ini telah menginfeksi 1.602.885 orang di seluruh dunia.

Pfizer juga sudah menyelesaikan rencana kerja sama dengan perusahaan Jerman BioNTech untuk mengembangkan vaksin Covid-19. Perusahaan farmasi AS itu mengatakan, mereka berharap sudah bisa memproduksi jutaan vaksin pada akhir 2020. Mereka mengatakan, paling cepat mereka akan mulai menguji coba vaksin pada bulan ini.

Baca Juga

Kepala penelitian Pfizer, Mikael Dolsten, mengatakan, data yang ditemukan Pfizer sebenarnya adalah senyawa praklinis yang dikembangkan untuk mengobati SARS (severe acute respiratory syndrome), jenis virus corona lain yang menyebabkan epidemi pada tahun 2003. Dolsten menambahkan, senyawa itu menunjukkan dapat membantu mengobati pasien Covid-19.

Pfizer mengatakan akan kembali melakukan penelitian praklinis dan mulai menggelar uji coba kepada manusia pada kuartal ketiga 2020. Selain itu, Pfizer mengatakan, mereka akan melakukan penelitian untuk mencari tahu apakah obat-obat mereka yang sudah ada seperti obat untuk artritis reumatoid, Xeljanz, dapat bermanfaat bagi pasien Covid-19.

"Pfizer memobilisasi sumber daya dan segenap kemampuan untuk mengatasi setiap pertempuran menghadapi pandemi Covid-19," kata Dolsten, Jumat (10/4).

Beberapa bulan terakhir puluhan perusahaan obat di seluruh dunia mengumumkan sedang mengembangkan vaksin maupun obat untuk virus corona. Namun, tampaknya hanya sedikit yang berhasil ditemukan saat pandemi itu berada di puncaknya.

Pada bulan lalu dilaporkan Pfizer berencana bekerja sama dengan BioNTech dalam mengembangkan vaksin berbasis teknologi RNA duta (messenger-RNA). Pfizer akan memberikan uang muka sebesar 185 juta dolar AS kepada BioNTech untuk mengembangkan vaksin tersebut.

Perusahaan itu mengatakan, sisanya akan diserahkan bila ada kemajuan dalam pengembangan vaksin tersebut. Total investasi Pfizer terhadap vaksin ini senilai 750 juta dolar AS.

Pfizer mengatakan, nantinya mereka akan membantu memproduksi vaksin tersebut. Mereka mengatakan, mereka berencana memproduksi jutaan vaksin yang sedang dikembang itu tahun depan.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement