Jumat 10 Apr 2020 14:16 WIB

Jerman Batasi Penggunaan Zoom karena Isu Keamanan

Tidak adanya enkripsi end-to-end membuat Jerman membatasi penggunaan Zoom.

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
Jerman Batasi Penggunaan Zoom karena Isu Keamanan
Jerman Batasi Penggunaan Zoom karena Isu Keamanan

Kementerian Luar Negeri Jerman bersama Google dan organisasi lainnya sepakat membatasi penggunaan aplikasi video telekonferensi, Zoom atas dasar masalah keamanan. Di tengah pandemi virus corona, aplikasi rapat online yang berbasis video call ini sedang mengalami peningkatan pengguna.

Pengguna aplikasi ini meningkat drastis karena jutaan orang terpaksa bekerja atau menghadiri kelas dari rumah karena kebijakan lockdown diberlakukan demi mencegah penyebaran Covid-19. Yang terbaru, para pejabat di pemerintahan Jerman akhirnya membatasi penggunaan Zoom dikarenakan isu keamanan, seperti tidak adanya enkripsi end-to-end yang memadai, demikian menurut sumber yang dikutip oleh kantor berita Reuters dan surat kabar Jerman, Handelsblatt.

Menurut salah satu sumber, Zoom memiliki kelemahan yang "kritis".

Zoom mempekerjakan mantan kepala keamanan siber Facebook

Alphabet Inc yang merupakan induk perusahaan Google juga melarang penggunaan Zoom dari laptop milik perusahaan pada hari Rabu (8/4) karena kekhawatiran yang sama. Tingkat kekhawatiran yang meningkat terhadap aplikasi yang tengah naik daun ini telah menyebabkan jatuhnya harga saham Zoom selama 10 hari terakhir.

Menanggapi hal ini, Zoom Video Communications mengumumkan perekrutan mantan kepala keamanan siber Facebook, Alex Stamos sebagai penasihat untuk meningkatkan privasi dan keamanan aplikasi mereka.

Sebelumnya, Stamos menjadi orang yang mengkritik keras tentang aspek keamanan Zoom.

Zoom memprediksi bahwa jumlah pengguna aplikasi dalam beberapa bulan mendatang akan terus meningkat karena kebijakan lockdown yang masih diberlakukan. (ha/gtp)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement