Jumat 10 Apr 2020 11:44 WIB

Mistifikasi Uzair dan Jawaban Alquran

Banyak penduduk negeri yang justru memistifikasi lelaki itu

Gurun pasir (ilustrasi)
Foto: .free-extras.
Gurun pasir (ilustrasi)

 

"..Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang-belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali. Kemudian, Kami membalutnya dengan daging,' Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) dia pun berkata: 'Saya yakin bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.' (QS al Baqarah: 259).

REPUBLIKA.CO.ID, Ada banyak cara Allah SWT menunjukkan kebesaran-Nya kepada para hamba. Kisah-kisah Nabi terdahulu menunjukkan bagaimana mereka diberikan mukjizat sebagai bukti kebenaran firman Allah SWT. Termasuk kisah lelaki di atas.

Prof Quraish Shihab dalam Tafsir al Mishbah menjelaskan, Allah menidurkan dia seperti apa yang dialami oleh Ashhabul Kahfi. Dia tak sadar bahwa malam dan siang telah datang silih berganti selama 100 tahun.

Peristiwa ini dilakukan Allah agar Uzair atau siapa pun lelaki dalam ayat itu menjadi bukti kekuasaan Allah bagi manusia. Terutama bagi orang-orang yang hidup setelahnya. Mereka yang membangun negeri itu kembali.

Hanya saja—dalam versi riwayat tentang Uzair—banyak penduduk negeri yang justru memistifikasi lelaki itu. Terutama ketika Uzair kemudian merenungi isi Taurat yang telah diingatnya dan orang-orang Bani Israil memperhatikannya.

Allah kemudian mengilhamkan padanya isi Taurat dan ia menyampaikan isinya kepada Bani Israil. Sejak saat itulah, oleh Bani Israil (Yahudi), Uzair dipanggil dengan putra Tuhan.

Apa yang diperbuat kaum Bani Israil diceritakan Allah dalam Alquran dalam surah at-Taubah ayat 30. "Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang-orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putera Allah". Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka, bagaimana mereka sampai berpaling?"

Pada surah yang sama ayat 31, Allah SWT pun berfirman: "Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putra Maryam. Padahal, mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.

Dr Wahbah az-Zuhaili dalam Tafsir Al-Munir menjelaskan, kaum Yahudi berkata: Uzair adalah anak Allah, kaum Nasrani berkata, 'Al Masih adalah anak Allah dan kaum musyrikin berkata, para malaikat adalah anak-anak perempuan Allah. Tak ada bedanya antara munculnya perkataan ini dari mereka atau sebagian saja.

Az Zuhaili mengungkapkan, Mahasuci Allah dari apa yang mereka klaim! Allah tidak membutuhkan bantuan. Segala sesuatu yang ada di bumi adalah milik-Nya. Semua tunduk kepada kekuasaan dan kehendak-Nya. Dialah yang menciptakan langit dan bumi tanpa ada contoh sebelumnya. Wallahu a'lam.

 

sumber : Dialog Jumat
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement