Jumat 10 Apr 2020 08:04 WIB

Kemendikbud Luncurkan Program Belajar dari Rumah di TVRI

Program ini khusus untuk membantu masyarakat yang terbatas akses internet.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan Program Belajar dari Rumah di TVRI. Program ini dilakukan dalam rangka membantu kegiatan belajar peserta didik yang terdampak Covid-19 sehingga harus melakukan belajar di rumah melalui pembelajaran dalam jaringan (daring).   

"Program Belajar dari Rumah merupakan bentuk upaya Kemendikbud membantu terselenggaranya pendidikan bagi semua kalangan masyarakat di masa darurat Covid-19, khususnya membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan pada akses internet, baik karena tantangan ekonomi maupun letak geografis,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim, dalam telekonferensi "Peluncuran Program Belajar dari Rumah" di Jakarta, Kamis (9/4).

Baca Juga

Program Belajar dari Rumah di TVRI merupakan respons cepat Kemendikbud terhadap masukan Komisi X DPR pada rapat kerja tanggal 27 Maret 2020 yang lalu. Hal ini, menurut Nadiem, sejalan dengan semangat merdeka belajar. "Program Belajar dari Rumah mulai tayang di TVRI pada Senin, 13 April 2020, dimulai pada pukul 8 pagi," kata Nadiem.

Program ini direncanakan dapat terselenggara setidaknya selama tiga bulan mendatang. Nantinya, selain diisi dengan program pembelajaran untuk semua jenjang, Belajar dari Rumah juga akan menyajikan program bimbingan orang tua dan guru serta tayangan kebudayaan pada akhir pekan.

Adapun konten atau materi pembelajaran yang disajikan akan fokus pada peningkatan literasi, numerasi, serta penumbuhan karakter peserta didik. Kemendikbud juga akan memantau dan mengevaluasi program ini bersama dengan lembaga nonpemerintah. "Yang perlu dicatat bahwa sesungguhnya dalam keadaan seperti ini, yang menjadi penting adalah pemberian pendidikan yang bermakna,” kata Nadiem menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement