Jumat 10 Apr 2020 08:25 WIB

Wabah Virus Corona, Produk Ini Paling Dicari di E-Commerce

E-Commerce raup untung di tengah pandemi corona, deretan produk ini paling dicari

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
E-Commerce Ketiban 'Durian Runtuh' di Tengah Pandemi, Semua Berkat Deretan Produk Ini!!. (FOTO: Unsplash/Blake Wisz)
E-Commerce Ketiban 'Durian Runtuh' di Tengah Pandemi, Semua Berkat Deretan Produk Ini!!. (FOTO: Unsplash/Blake Wisz)

Warta Ekonomi.co.id, Bogor

Belanja daring jadi salah satu alternatif untuk mengurangi risiko penyebaran virus corona di tempat ramai. Karena itu, sejumlah platform belanja daring pun mencatatkan lonjakan permintaan terhadap beberapa produk di kategori tertentu.

VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak menyebut, permintaan terhadap produk di kategori kesehatan, keperluan rumah tangga, makanan dan minuman meningkat signifikan selama Maret 2020.

"Pada kategori perawatan kesehatan pribadi misalnya, terjadi kenaikan transaksi hampir 3 kali lipat," kata Aini dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (9/4/2020).

 

Baca Juga: Pulih dari Corona, E-Commerce China Adu Diskon iPhone 11

Produk lainnya, seperti penyanitasi tangan, vitamin, dan masker juga ikut laris-manis. Penjualan masker melonjak 197 kali lipat daripada bulan-bulan sebelum Maret. Penyanitasi tangan pun pernah terjual sebanyak 72 ribu dalam waktu 42 menit.

Aini menambahkan, "(sedangkan) dalam kategori keperluan rumah tangga, produk yang paling diburu meliputi disinfektan, tisu, dan air purifier, sementara dari kategori makanan dan minuman, daging sapi, jahe, dan kurma lah yang paling meningkat penjualannya."

Lebih dari 100 ton daging sapi diklaim ludes selama Maret 2020. Jahe pun terjual sampai 60 tan pada waktu yang sama.

Selain Tokopedia, Blibli juga mencatatkan sejumlah barang yang terjual laris di tengah pandemi, sehingga mendorong kenaikan transaksi. "Peningkatan transaksi berlaku pada produk sanitasi, makanan ringan, makanan instan, multivitamin, obat-obatan, alat kesehatan, dan sembako," jelas Senior Vice President Trade Partnership Blibli, Fransisca K. Nugraha, Rabu (8/4/2020).

Karena terjadi lonjakan permintaan, Blibli akhirnya membatasi pembelian produk sembako laiknya beras, minyak, mie instan, dan alat kesehatan.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement