Kamis 09 Apr 2020 21:30 WIB

Korban Meninggal di New York Akibat Corona Dekati 3500 Jiwa

.

Rep: Prayogi/ Red: Yogi Ardhi

Petugas kesehatan mengangkut mayat ke mobil box berpendingin sebagai kamar mayat sementara di Kingsbrook Jewish Medical Center, Brooklyn, New York, AS, Rabu (8/4). New York masih tetap menjadi pusat penyebaran wabah koronavirus di Amerika Serikat, sehingga masih ada kekhawatiran bahwa sistem layanan kesehatan tidak akan dapat mengurus volume pasien COVID-19 (FOTO : EPA-EFE/Peter Foley )

Petugas kesehatan mengangkut mayat ke mobil box berpendingin sebagai kamar mayat sementara di Kingsbrook Jewish Medical Center, Brooklyn, New York, AS, Rabu (8/4). New York masih tetap menjadi pusat penyebaran wabah koronavirus di Amerika Serikat, sehingga masih ada kekhawatiran bahwa sistem layanan kesehatan tidak akan dapat mengurus volume pasien COVID-19 (FOTO : EPA-EFE/Peter Foley )

Petugas kesehatan mengangkut mayat ke mobil box berpendingin sebagai kamar mayat sementara di Kingsbrook Jewish Medical Center, Brooklyn, New York, AS, Rabu (8/4). New York masih tetap menjadi pusat penyebaran wabah koronavirus di Amerika Serikat, sehingga masih ada kekhawatiran bahwa sistem layanan kesehatan tidak akan dapat mengurus volume pasien COVID-19 (FOTO : EPA-EFE/Peter Foley )

Pegawai rumah sakit dan pegawai layanan pemakaman memindahkan jenazah dari kamar mayat sementara di luar Pusat Rumah Sakit Brooklyn di Brooklyn, New York, AS, Rabu (8/4). New York masih tetap menjadi pusat penyebaran wabah koronavirus di Amerika Serikat, sehingga masih ada kekhawatiran bahwa sistem layanan kesehatan tidak akan dapat mengurus volume pasien COVID-19 (FOTO : EPA-EFE/Alba Vigaray)

Petugas kesehatan bersiap mengangkut mayat dari truk kulkas di Kingsbrook Jewish Medical Center, Rabu, New York masih tetap menjadi pusat penyebaran wabah koronavirus di Amerika Serikat, sehingga masih ada kekhawatiran bahwa sistem layanan kesehatan tidak akan dapat mengurus volume pasien COVID-19. (FOTO : AP/Mary Altaffer)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Korban meninggal dunia akibat virus corona di Kota New York, Amerika Serikat telah melampaui jumlah korban tewas dalam serangan 11 September 2001. Kota ini telah menjadi pusat penyebaran COVID-19 di Amerika Serikat.

Hingga saat ini jumlah korban meninggal yang dicatat oleh Johns Hopkins University sudah mencapai 3.485 orang.

Serangan terhadap gedung World Trade Centre di New York tahun 2001 menewaskan 2.753 orang dan lebih 200 lainnya di luar New York.

Namun di saat Amerika Serikat sedang mengalami krisis akibat penyebaran COIVD-19, Presiden Donald Trump justru mengecam Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

sumber : EPA-EFE, AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement