Kamis 09 Apr 2020 23:47 WIB

F1 Pertimbangkan Gelar Balapan tanpa Penonton

Balapan kemungkinan digelar di sejumlah sirkuit di Eropa.

Logo Baru F1. Otoritas F1 mempertimbangkan opsi untuk menggelar balapan tanpa penonton di tengah pandemi corona.
Foto: Autosport
Logo Baru F1. Otoritas F1 mempertimbangkan opsi untuk menggelar balapan tanpa penonton di tengah pandemi corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Formula 1 (F1) mempertimbangkan opsi untuk menggelar balapan tanpa penonton. Balapan kemungkinan digelar di sejumlah sirkuit di Eropa ketika musim balapan tahun ini bisa digelar setelah tertunda karena pandemi virus corona.

"Saat ini kami melihat logistik dari balapan tertutup, bagaimana kami mendatangkan orang ke sana, bagaimana kami melindungi mereka, dan bagaimana membuatnya aman, siapa yang akan kami izinkan ke paddock," kata Managing Director F1 Ross Brawn kepada vodcast Sky Sports seperti dikutip Reuters, Kamis (9/4).

Tujuh grand prix yang ada dalam kalender 2020 telah ditunda, sedangkan seri pembuka di Melbourne dan seri Monako batal digelar.

Brawn menyatakan, masih ada kemungkinan untuk menggelar musim ini dengan delapan hingga 19 balapan. "Setiap perubahan urutan sedang dibahas," kata Brawn.

Keselamatan dan perjalanan para kru menjadi masalah utama di saat lebih memungkinkan menggelar balapan di daratan Eropa saja, kendati sebagian besar benua itu sedang berada dalam status lockdown. Pergerakan manusia dibatasi sebagai upaya meredam pandemi.

"Kami bisa mengadakan lingkungan yang sangat tertutup di mana tim tiba dengan carter, kami arahkan mereka ke sirkuit, kami meyakinkan semua orang dites, selesai itu, tak ada risiko untuk setiap orang dan kami bisa menggelar balapan tanpa penonton," kata Brawn. "Saya rasa kita harus ingat jika ada jutaan orang yang mengikuti olah raga ini dan duduk di rumah, bisa membawa olah raga dan menghibur masyarakat akan menjadi bonus sangat besar di saat krisis yang kita alami ini."

Namun Brawn menggarisbawahi, tak ada untungnya memulai musim jika tidak bisa mempertahankannya tetap berjalan, dengan minimal delapan balapan untuk bisa dihitung sebagai suatu kejuaraan yang layak. "Jadi jika kalian ingin tenggat terakhir, itu Oktober. Akan tetapi ada kemungkinan juga opsi untuk menyelesaikan balapan hingga tahun depan, katakanlah sampai Januari," katanya.

Apabila musim dimulai pada Juli, maka Brawn memprediksi 19 balapan memungkinkan dengan sejumlah seri digelar secara beruntun tiap pekannya. Sejumlah balapan seperti di China bisa juga dipadatkan menjadi dua hari saja.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement