Kamis 09 Apr 2020 18:07 WIB

Presiden Irak Tunjuk Kepala Intelijen Jadi Perdana Menteri

Mustafa al Kadhimi menjadi orang ketiga yang ditunjuk jadi perdana menteri Irak.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Presiden Irak Barham Salih
Foto: AP /Karim Kadim
Presiden Irak Barham Salih

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Presiden Irak Barham Salih menunjuk kepala intelijen Mustafa al-Kadhimi sebagai perdana menteri. Ia adalah orang ketiga yang ditunjuk sebagai perdana menteri dalam 10 pekan terakhir.

Irak kesulitan membentuk pemerintahan baru untuk menggantikan pemerintahan sebelumnya yang ambruk tahun lalu. Setelah masyarakat Irak menggelar unjuk rasa selama berbulan-bulan perdana menteri Adel Abdul Mahdi akhirnya mengundurkan diri pada 2019. Sejak itu, Irak berusaha membentuk pemerintahan penggantinya.

Baca Juga

Pada Kamis (9/4), stasiun televisi pemerintah Irak melaporkan tidak lama setelah perdana menteri yang ditunjuk sebelumnya Adnan al-Zurfi mengumumkan mengundurkan diri karena gagal mengamankan cukup dukungan untuk meloloskan kabinetnya di parlemen. Presiden Barham Salih pun langsung menunjuk Kadhimi. 

Sejak mengundurkan diri Abdul Mahdi masih menjadi pelaksana tugas perdana menteri. Orang pertama yang ditunjuk Salih untuk menggantikannya adalah Mohammed Allawi yang mengundurkan diri pada 1 Maret setelah berjuang selama empat pekan untuk mendapatkan dukungan yang ia perlukan.

Irak yang berpuluh-puluh tahun didera sanksi, perang, dan korupsi kini menghadapi gejolak sosial, tekanan ekonomi dan pandemi virus corona. Seperti beberapa kandidat yang Salih tunjuk sebelumnya. Kadhimi berasal dari kelompok independen yang mendapat dukungan penuh dari partai-partai sektarian yang menguasai parlemen Irak.

Tampaknya ia dapat meloloskan kabinet dalam waktu hitungan bulan. Sejak 2016, Kadhimi memegang jabatan sebagai kepala intelijen.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement