Kamis 09 Apr 2020 17:58 WIB

Jubir Covid Prediksi Efektivitas Imbauan Penggunaan Masker

Pemerintah berharap imbauan penggunaan masker efektif cegah penyebaran Covid-19.

Anggota Polri mengenakan masker saat bertugas. (ilustrasi)
Foto: Anindira Kintara/ANTARA FOTO
Anggota Polri mengenakan masker saat bertugas. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, efisiensi penggunaan masker oleh masyarakat untuk menekan angka kasus positif terinfeksi Covid-19 yang dimulai pekan ini akan terlihat hasilnya dalam pekan depan. Total kasus positif Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah.

"Data yang kita himpun hari ini kurang lebih menggambarkan kondisi masyarakat kita di seminggu yang lalu. Karena kita tahu meskipun masa inkubasi terpanjangnya 14 hari, namun rata-rata adalah 5-6 hari yang lalu," kata Yurianto di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (9/4).

Baca Juga

Yurianto mengatakan, berkaca dari data terbaru terdapat realita menyedihkan. Karena, penularan masih berlangsung dengan tingkat kenaikan yang signifikan berlangsung sampai saat ini di Indonesia.

Dia berharap akan ada penurunan dalam jumlah pertambahan kasus baru penyakit yang disebabkan virus corona baru itu dengan kebijakan pemerintah untuk mewajibkan penggunaan masker terutama di tempat-tempat umum.

"Mudah-mudahan dengan kita menggunakan masker sejak seminggu ini kita bisa melihat hasilnya pada minggu depan. Apakah kepatuhan ini dijalankan dengan baik atau tidak," tegasnya.

Menurut data terbaru, kasus positif penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru di Indonesia pada Kamis (9/4) bertambah 337 kasus menjadi 3.293 kasus, sementara 252 pasien sembuh dan 280 orang meninggal dunia. Berdasarkan pencatatan data sejak Rabu (8/4) pukul 12.00 WIB hingga Kamis pukul 12.00 WIB, pasien sembuh bertambah 30 orang, serta pasien meninggal dunia bertambah 40 kasus.

Angka itu menunjukkan lonjakan signifikan setelah pada Rabu (8/4), tercatat ada 2.956 kasus positif Covid-19. Di mana 222 orang dinyatakan sembuh setelah dites negatif dua kali dan 240 orang meninggal dunia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement