Kamis 09 Apr 2020 16:27 WIB

Cerita Umat Islam di India Bantu Kremasi Jenazah Hindu

Umat Islam menolong warga Hindu yang kesulitan kremasi.

Rep: Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah
Umat Islam menolong warga Hindu yang kesulitan kremasi. Ilustrasi suasana sepi di jalanan Mumbai, India, Wednesday, Rabu (25/3) pascapemberlakuan lockdown.
Foto: Rafiq Maqbool/AP
Umat Islam menolong warga Hindu yang kesulitan kremasi. Ilustrasi suasana sepi di jalanan Mumbai, India, Wednesday, Rabu (25/3) pascapemberlakuan lockdown.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Kamal Saha dan saudara lelakinya, Shyamal, merasa tidak berdaya ketika ayah mereka, Binay Saha, meninggal pada Selasa (7/4) malam lalu. Karena sedang di India sedang berlangsung lockdown, maka keduaya tidak mengetahui bagaimana harus melakukan ritual prosesi pemakaman.

Saat itulah, ratusan tetangga Muslim membantu keluarga Saha dengan memikul jenazah sang ayah ke kremasi dan melakukan upacara ritual terakhir. 

Baca Juga

Saha tidak sanggup berkata-kata untuk menggambarkan rasa terima kasihnya kepada Mukul Sheikh, Askara Bibi, Saddam Sheikh, Rejaul Karim dan banyak orang lainnya. 

Penduduk desa Lohaitola di bawah Panchanandapur 1 panchayat di Kaliachak 2 blok Malda, telah memberikan contoh unik tentang keharmonisan komunal dalam upaya untuk membuat jarak antara umat Hindu dan Muslim. Saha adalah satu-satunya keluarga Hindu di Lohaitola. Semua penduduk lainnya adalah Muslim.  

 

Anak yang berduka karena ditinggalkan sang ayah, Shyamal, mengaku tidak pernah merasa terisolasi berada di tengah-tengah masyarakat Muslim yang menjadi tetangganya. Namun dia mengakui, kematian ayahnya membuat dia cemas dan awalnya pun sempat ragu meminta bantuan tetangga.

"Tak satu pun dari kerabat kami yang bisa membantu kami karena lockdown. Akan sulit bagi kami untuk membawa tubuh ayah ke ghat yang terbakar sendirian. Kami (awalnya) tidak yakin apakah akan benar mencari bantuan dari tetangga, yang berasal dari komunitas yang berbeda," kata Shyamal dilansir dari Telegraph India, Kamis (9/4). 

Kepala Trinamul yang menjalankan Panchanandapur 1 panchayat, Askara Bibi dan pasangan Mukul Sheikh, mendekati keluarga Saha dan meyakinkan bahwa mereka akan mengkremasi ayah mereka secara layak. "Sangat menyenangkan melihat Saddam Sheikh, yang merupakan wajah populer CPM di daerah kami, bersama dengan anggota partai politik terpilih lainnya, yang juga dari komunitas minoritas, membantu Kamal dan Shyamal," kata Askara Bibi. 

Saddam Sheikh mengatakan, agama tidak pernah menghalangi hubungan manusia. "Kami melakukan apa yang seharusnya. Agama mereka tidak penting. Kamal dan Shyamal berada dalam krisis dan tugas kita adalah untuk berdiri di samping mereka," kata Saddam.  

Radha Gobinda Ghosh, seorang peneliti sejarah di Malda, mengatakan, umat manusia harus menang atas perbedaan agama. "Apa yang telah dilakukan orang-orang Muslim untuk keluarga Hindu ini telah mengembalikan kepercayaan kami pada tradisi toleransi dan harmoni India," tutur dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement