Kamis 09 Apr 2020 14:30 WIB

Gaza Kehabisan Alat Tes Virus Corona

Jubir Kementerian Kesehatan Gaza sebut Jalur Gaza tak punya lagi alat uji corona

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Warga Palestina memproduksi pakaian pelindung di sebuah pabrik jahit kecil di Kota Gaza,  Senin (30/3). REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qidra menyatakan Jalur Gaza tidak memiliki lagi alat uji virus corona, Rabu (8/4). Kondisi ini meningkatkan kekhawatiran bencana jika penyakit itu akan menyebar di daerah yang sedang diblokade.
Foto: MOHAMMED SABER/EPA
Warga Palestina memproduksi pakaian pelindung di sebuah pabrik jahit kecil di Kota Gaza, Senin (30/3). REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qidra menyatakan Jalur Gaza tidak memiliki lagi alat uji virus corona, Rabu (8/4). Kondisi ini meningkatkan kekhawatiran bencana jika penyakit itu akan menyebar di daerah yang sedang diblokade.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qidra menyatakan Jalur Gaza tidak memiliki lagi alat uji virus corona, Rabu (8/4). Kondisi ini meningkatkan kekhawatiran bencana jika penyakit itu akan menyebar di daerah yang sedang diblokade.

"Pengujian di laboratorium pusat kami telah berhenti, setelah alat uji virus korona benar-benar habis," kata al-Qidra.

Baca Juga

Jalur yang diterpa dengan kemiskinan selama bertahun-tahun ini berada di bawah blokade oleh negara tetangga Israel. Upaya ini, diakui pemerintah Israel, sebagai tindakan untuk menghentikan aliran senjata dan uang ke pemegang kekuasaan Palestina, Hamas.

Hingga saat ini, Gaza telah melaporkan 13 kasus infeksi virus corona yang semuanya berada di fasilitas karantina. Namun, para pejabat telah menyuarakan keprihatinan bahwa kekurangan peralatan penting dan pasokan medis dapat memicu penyebaran cepat di antara dua juta orang di wilayah itu.

Qidra mengatakan lusinan sampel sedang menunggu pengujian dan membuat ratusan orang harus tetap berada di fasilitas karantina. Dia mengimbau kepada organisasi internasional untuk membantu Gaza dengan memberikan alat uji serta 100 ventilator dan 140 tempat tidur untuk unit perawatan intensif.

Dalam upaya menahan penyebaran virus, Hamas telah menutup sekolah, masjid, dan gedung pernikahan serta melarang pertemuan dalam besar di jalan. Namun, pemerintah Palestina belum bergerak untuk memberlakukan karantina wilayah pada dua juta penduduk Gaza.

Israel yang dengan ketat mengontrol pergerakan masuk dan keluar dari Gaza sejak pekan lalu menyinggung bantuan untuk melawan virus corona kepada warga Palestina. Tawaran itu dibarengi dengan permintaan untuk melepaskan dua tentara Israel yang hilang selama perang 2014 di wilayah itu dan dua warga negaranya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement