Kamis 09 Apr 2020 09:49 WIB

Ruang Isolasi Corona Asrama Haji Pondok Gede Siap Digunakan

Ruangan Asrama Haji untuk PDP yang stabil, tidak mempunyai gejala dan gejala ringan

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ketua Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Kementerian Agama, Ali Irfan mendampingi Plt Sekretaris Jenderal Kemenag, Nizar Ali, meninjau kesiapan penggunaan Gedung Utama Asrama Haji Jakarta sebagai Ruang Isolasi Covid-19, Rabu (8/4).
Foto: istimewa
Ketua Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Kementerian Agama, Ali Irfan mendampingi Plt Sekretaris Jenderal Kemenag, Nizar Ali, meninjau kesiapan penggunaan Gedung Utama Asrama Haji Jakarta sebagai Ruang Isolasi Covid-19, Rabu (8/4).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ruang isolasi bagi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, siap digunakan. Hal ini disampaikan Ketua Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Kementerian Agama, Ali Irfan, usai mendampingi Plt Sekretaris Jenderal Kemenag, Nizar Ali, meninjau kesiapan penggunaan Gedung Utama Asrama Haji Jakarta sebagai Ruang Isolasi Covid-19. 

Turut meninjau, Sesditjen PHU Ramadhan dan Direktur Utama RS. Haji Jakarta Syarif Hasan beserta jajarannya.  Gedung Utama Asrama Haji Jakarta telah diserahkan Menteri Agama Fachrul Razi untuk digunakan sementara sebagai ruang isolasi Covid-19 kepada RS Haji Jakarta pada 22 Maret 2020. Sejak itu, dilakukan proses penyiapan.

“Saat ini, ruangan yang sudah dapat digunakan berjumlah lima ruang. Dan bukan tidak mungkin jika diperlukan akan terus ditambah,” ucap Ali Irfan dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Kamis (9/4).

Ali menyampaikan, lima ruang isolasi itu untuk penanganan Covid-19 kelas medium. Jika kemudian pasien ada yang positif, maka akan dirujuk ke rumah sakit yang sudah dijadikan rujukan nasional. “Keberadaan ruang isolasi ini menjadi wujud peran RS. Haji Jakarta dan Kemenag untuk terlibat dalam penangangan Covid-19,” lanjutnya.  

Direktur Utama RS. Haji Jakarta, Syarif Hasan menjelaskan, ruang isolasi yang disiapkan sudah sesuai standar Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Kementerian Kesehatan, bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). “Setiap pasien yang PDP menempati satu kamar satu tempat tidur. Tidak boleh digabung. Hingga standarisasi pelayanan kasus di bawah pengawasan tenaga kesehatan, secara umum dan spesifik, dapat lebih maksimal,” ujar Syarif. 

Ia menjelaskan, ruang isolasi bagi pasien dalam kondisi berat tetap berada di RS. Ruangan di Asrama Haji ini untuk PDP yang stabil, tidak mempunyai gejala hingga gejala ringan.

Sebelumnya, salah satu dokter RS Haji yang juga anggota Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Kemenag, dr. Mahesa mengatakan, ruang isolasi disiapkan dengan fasilitas khusus. Fasilitas itu antara lain ruangan dengan tekanan negatif, support obat-obatan dan nutrisi, serta proses koordinasi pemeriksaan SWAB.

Dilakukan juga pemantauan selama 24 jam sembari melakukan proses koordinasi rujukan ke RS Rujukan Covid-19.

"Setelah lima ruangan siap, tahap selanjutnya persiapan sembilan ruangan di lantai 1 - 2. Target sebenarnya ada 11 ruangan, tapi dua ruangan masih dalam proses perbaikan," ucap dr. Mahesa.

Gedung Utama Asrama Haji Pondok Gede terdiri dari empat lantai. Menurut dr. Mahesa, lantai tiga akan digunakan untuk ruang istirahat petugas yang harus self isolation setelah kontak erat dengan pasien. 

Selanjutnya akan dievaluasi penambahan ruang perawatan di lantai 3-4 sesuai angka lonjakan pasien serta daya tampung RS Rujukan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement