Rabu 08 Apr 2020 22:22 WIB

Tiga Fakta Seputar Meningitis

Meningitis merupakan infeksi pada selaput otak bernama 'meninges'.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Meningitis merupakan infeksi pada selaput otak bernama 'meninges' (Foto: ilustrasi vaksin meningitis)
Foto: Dailymail
Meningitis merupakan infeksi pada selaput otak bernama 'meninges' (Foto: ilustrasi vaksin meningitis)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meningitis merupakan infeksi pada selaput otak bernama meninges dan masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Meningitis bisa mengenai siapa saja, namun kelompok yang paling berisiko adalah anak di bawah lima tahun, remaja dan dewasa muda berusia 16-25 tahun serta orang dewasa berusia di atas 55 tahun.

Meningitis bisa menjadi lebih berbahaya pada orang-orang dengan masalah kesehatan tertentu. Beberapa contohnya adalah orang yang memiliki penyakit jangka panjang atau orang yang memiliki gangguan sistem imun.

Baca Juga

Meningitis biasanya memunculkan gejala dalam hitungan jam hingga hari, seperti kebingungan, demam, sakit kepala, kebas di wajah, sensitif terhadap cahaya, leher kaku sehingga tak bisa mendekatkan dagu ke arah dada serta muntah. Untuk mengenal lebih jauh, berikut ini adalah tiga fakta seputar meningitis, seperti dilansir WebMD, Rabu (8/4).

Banyak Penyebabnya

Meningitis bisa disebabkan oleh beragam patogen, mulai dari virus, bakteri hingga jamur. Akan tetapi, kasus yang paling banyak ditemukan di dunia adalah meningitis yang disebabkan oleh bakteri atau meningitis bakterialis.

Meningitis bakterialis dapat mengancam jiwa dan dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak dekat. Beberapa bakteri yang banyak menyebabkan meningitis adalah Streptococcus pneumoniae (pneumococcus), Neisseria meningitidis (meningococcus) dan Listeria monocytogenes.

Meningitis virus cenderung tidak seberat meningitis bakterialis. Sebagian besar orang bisa pulih dari meningitis virus tanpa terapi.

Meningitis jamur merupakan jenis meningitis yang langka. Meningitis jamur biasanya hanya terjadi pada orang-orang dengan sistem imun yang lemah, misalnya pada penderita AIDS.

photo
Penyanyi Glenn Fredly dikabarkan meninggal dunia akibat penyakit meningitis - (Antara/M Risyal Hidayat)

Terapi Sesuai Jenis

Terapi meningitis akan sangat bergantung pada jenis meningitis yang diderita pasien. Sebagai contoh, meningitis bakterialis membutuhkan terapi antibiotik, meningitis virus bisa sembuh tanpa terapi khusus, sedangkan meningitis jamur bisa diberikan obat antijamur.

Dokter biasanya akan menganjurkan pasien meningitis virus untuk beristirahat, banyak minum air dan menggunakan obat over the counter bila mengalami gejala demam atau nyeri. Bila virus yang menyebabkan meningitis adalah herpes atau influenza, pasien bisa diberikan obat antivirus.

 

Bisa Dicegah

Meningitis bisa dicegah melalui pemberian vaksin. Akan tetapi, vaksin yang tersedia saat ini tidak bisa mencegah semua jenis meningitis karena ada beragam virus, bakteri hingga jamur yang bisa menyebabkan penyakit ini.

Akan tetapi, vaksin-vaksin yang tersedia saat ini bisa mencegah jenis meningitis yang paling banyak terjadi. Misalnya, vaksin untuk mencegah meningitis meningokokus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement