Rabu 08 Apr 2020 20:53 WIB

PDP Covid-19 di Lampung Meninggal Dunia

Pasien perempuan tersebut memiliki riwayat dengan pasien 13 positif Covid-19.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ilustrasi virus corona masuk Indonesia
Foto: MgIT03
Ilustrasi virus corona masuk Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG -- Seorang perempuan (69 tahun), pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona atau Covid-19 yang dirawat di ruang isolasi RSUD Abdul Moeloek Lampung meninggal dunia, Rabu (8/4) pukul 10.00. Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lampung menyatakan, belum ada hasil resmi terkait status pasien tersebut positif atau negatif.

"Kami tidak berani mengatakan ini pasien positif Covid -19, tapi perlakuan untuk pasien tersebut sudah kita lakukan seperti penataan pasien Covid-19, untuk jaga-jaga," kata Jurus Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lampung dr Reihana dalam keterangan persnya di Bandar Lampung, Rabu (8/4) petang.

Menurut dia, sampel swab tenggorakan pasien perempuan tersebut sudah diambil dan dalam proses perjalanan menuju laboratorium Palembang. "Pagi tadi swab-nya sudah diambil, harus dikirimkan ke Palembang, sudah dalam proses pengiriman, tentu memerlukan waktu empat hari untuk mengetahui hasil positif atau nengatif," ujar Reihanan, yang juga kepala Dinas Kesehatan Lampung.

Karena itu, ia mengatakan tetap menyebutkan pasien positif Covid-19 Lampung yang meninggal dunia tiga orang bukan empat orang seperti termasuk dengan perempuan yang baru meninggal tersebut.

Ia mengatakan pasien perempuan tersebut memiliki riwayat dengan pasien 13 positif Covid-19 yang juga suaminya. Dari hasil tracing kepada istri dan anak-anaknya menggunakan rapid test, hasilnya negatif.

Namun, ujar dia, perempuan tersebut berobat ke rumah sakit swasta sebanyak dua kali. Tapi, hasilnya tidak ada perubahan dalam kondisi kesehatannya. "Waktu itu berobat tidak dirawat di rumah sakit," katanya.

Pada 7 April 2020 pukul 20.00, pasien perempuan tersebut mengeluhkan sesak nafas. Dia berobat ke RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung. Perawat menyatakan dia harus di rawat di ruang isolasi RSUD Abdul Moloek. "Sejak semalam sampai paginya kondisinya menurun, hingga meninggal dunia hari ini," katanya.

Dari hasil pemerksaan, kondisi pasien perempuan 69 tahun itu, keadaannya sudah memburuk, terjadi sesak nafas yang berat, tekanan darahnya 150 per 80 mhg, CO2 87, wanita ini mempunyai penyakit penyerta atau gula darahnya tinggi, dan begitu datang diberikan pelayanan noninkubasi ventilator.

Reihana mengatakan, karena suami yang bersangkutan sudah dirawat di rumah sakit Abdul Moeloek, sebagai pasien 13. Suaminya positif, dan keluarga dan  istrinya dengan anaknya sudah dilakukan tracing dengan rapid test, dan hasilnya saat itu negatif, petugas melakukan edukasi dan melakukan isolasi mandiri, karena suami yang bersangkutan positif Covid-19 yang sekarang masih dirawat di RSUD Abdul Moeloek. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement