Rabu 08 Apr 2020 14:05 WIB

Pemprov Babel Gulirkan Berbagai Kebijakan Bagi Warganya

Gubernur akan menambah rumah sakit rujukan di setiap kabupaten dari semula tiga.

Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman Djohan menggulirkan berbagai kebijakan untuk membantu dan melindungi masyarakat dari ancaman pandemi covid-19), Rabu (8/4).
Foto: istimewa
Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman Djohan menggulirkan berbagai kebijakan untuk membantu dan melindungi masyarakat dari ancaman pandemi covid-19), Rabu (8/4).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman Djohan menggulirkan berbagai kebijakan untuk membantu dan melindungi masyarakat dari ancaman pandemi covid-19), Rabu (8/4).

Gubernur Erzaldi mengatakan kebijakan pertama sekali dalam mengantisipasi penyebaran Virus Corona adalah dengan menyiapkan anggaran APBD Rp 27 miliar. "Kebijakan pertama itu mengalokasikan APBD untuk penanganan covid-19, Alhamdulilah ini disetujui DPRD 27 miliar rupiah," ungkapnya.

Anggaran ini menurut Gubernur Erzaldi Rosman akan dipergunakan untuk berbagai keperluan penanganan Covid-19. Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan anggaran Rp 2 miliar untuk bantuan sembako bagi masyarakat kurang mampu yang terdampak Covid-19.

"Ada juga kebijakan untuk UMKM, bantuan sembako khususnya bagi masyarakat yang berprofesi sebagai buruh harian yang terdampak Covid-19, saya juga menghapuskan denda tunggakan pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor hingga Desember mendatang,"ujarnya.

Gubernur Erzaldi Rosman juga akan menambah RS rujukan covid-19 di setiap kabupaten untuk rumah sakit rujukan Covid-19 yang sebelumnya hanya ada tiga rumah sakit. "Melalui surat edaran, saya tetapkan di setiap kabupaten ada RS rujukan, selain itu, kita juga membuat tempat karantina bagi ODP dan PDP di Gedung Diklat Babel," ungkapnya.

Untuk melindungi masyarakat dari penyebaran covid-19. Gubernur Erzaldi Rosman mengeluarkan kebijakan pembatasan penerbangan ke Bangka dan Belitung dari Jakarta,"Untuk pembatasan penerbangan ini, berlaku untuk semua maskapai, di mana sehari hanya ada satu kali penerbangan secara bergantian, ini saya lakukan untuk memutuskan mata rantai penyebaran covid-19," ujarnya.

Kebijakan ini, pada awalnya dimulai dari 31 Maret hingga 6 April, namun kemarin diperpanjang dari 7 hingga 21 April. "Semua pintu masuk harus diperketat, apakah itu pelabuhan maupun bandara, di pintu-pintu masuk ini sudah kita siapkan thermoscaner dan bilik penyemprotan untuk antisipasi Covid-19," terangnya.

"Untuk melindungi ASN saya sudah keluarkan kebijakan 70 persen ASN work from home (kerja dari rumah), seluruh kepala OPD, pertama memanfaatkan Aplikasi Online-Meeting Resmi Pemerintah Provinsi Kepulauan Babel (https://rapat.babelprov.go.id) untuk melakukan meeting secara online," katanya.

Untuk mempermudah mengawasi dan memantau Orang Dalam Pantauan (ODP) Covid-19. Gubernur Erzaldi Rosman tertarik menggunakan apilkasi fight covid-19. "Fight covid-19 ini. Aplikasi berbasis andorid, akan mempermudahkan kita untuk mengawasi para ODP, saya rasa ini sangat baik sekali, tinggal menempatkan pemandunya saja," ujarnya.

Mengenai masker, Ibu Melati Erzaldi akan memperdayakan IKM di Babel untuk memproduksi masker kain secara massal. Masker kain ini akan dibeli melalui penggalangan dana untuk dibagikan kepada masyarakat seiring dengan kebijakan diharuskanya penggunaan masker oleh pemerintah.

Pemprov. Kepulauan Bangka Belitung saat ini sedang mempersiapkan alat untuk melakukan tes swab secara massal. Hal tersebut menggunakan metode screening virus corona tes swab atau Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mendiagnosis seseorang positif terinfeksi Virus Corona yang akan segera didatangkan dari Surabaya.

Untuk mempercepat hasil swab pasien apakah positif atau negatif, dalam minggu ini tes swab tersebut akan dilakukan di Babel serta tidak perlu jauh-jauh ke Jakarta lagi. "Nanti tes swabnya di kita sini, tidak usah ke jakarta lagi, sehingga hasilnya lebih cepat di ketahui," katanya.

Rencananya, Gubernur Erzaldi Rosman akan melakukan tes swab masal bagi ODP dan OTG di Babel setelah alat pemeriksaan tersebut tiba dari Surabaya, Sabtu mendatang. Hal ini mengingat tes swab ini sangat penting dan efektif mengetahui hasil positif atau tidaknya seseorang tertular covid-19. "Nanti, mereka yang sudah diambil swab akan menetap di karantina di Badan Diklat selama tiga hari secara bergantian," katanya.

Harapannya jumlah pasien positif Covid-19 di Babel tidak bertambah lagi, selain itu apa yang dilakukan dengan berbagai kebijakan ini diharapkan dapat membantu masyarakat di tengah ancaman Covid-19.

"Kita berharap cukup dua saja positif, dan mudah-mudahan satu positif Corona di Belitung itu segera pulih sehat sehingga bisa kembali ke tengah-tengah keluarga dan masyarakat," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement