Rabu 08 Apr 2020 13:25 WIB

Petinggi Udinese Yakin Liga Primer Inggris tak Dilanjutkan

Liga Primer Inggris telah dihentikan sejak bulan lalu akibat pandemi covid-19.

Logo kompetisi Liga Primer Inggris. Liga Primer Inggris telah dihentikan sejak bulan lalu akibat pandemi covid-19.
Foto: premierleague.com
Logo kompetisi Liga Primer Inggris. Liga Primer Inggris telah dihentikan sejak bulan lalu akibat pandemi covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur olahraga klub Serie A Liga Italia, Udinese, Pierpaolo Marino meyakini Liga Primer Inggris musim ini tidak akan dilanjutkan. Liga Primer Inggris telah dihentikan sejak bulan lalu akibat pandemi covid-19.

Pada pekan lalu, operator liga mengumumkan memperpanjang penangguhan kompetisi tanpa tenggat waktu. Pandemi covid-19 telah menghantam keberlanjutan liga-liga di Eropa. Ketidakpastian kapan liga dapat kembali bergulir membuat Liga Belgia memutuskan untuk menghentikan kompetisi secara resmi dan mendapuk Club Brugge sebagai juara.

"Federasi Belgia telah mengakhiri liga mereka meski terdapat ancaman sanksi dari UEFA. Di Inggris, Liga Inggris akan merilis pernyataan serupa, karena situasinya telah menjadi sangat serius," ujar Marino kepada Sportitalia, Rabu (8/4). "Tidak peduli berapa lama waktu yang diperlukan, kami perlu keluar dari zona berbahaya ini. Saya mencemaskan musim-musim mendatang, bukan yang telah lewat."

Klub tempat Marino bekerja dimiliki oleh Giampaolo Pozzo, yang merupakan ayah dari pemilik klub Liga Inggris, Watford, Gino Pozzo. Pernyataan Marino mungkin benar karena pada Selasa (7/8) Ketua Federasi Sepak Bola Inggris (FA) Greg Clarke secara tersirat membuka peluang untuk tidak merampungkan liga musim ini.

Dalam pernyataannya tersebut, Clarke mengatakan pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan musim, namun terdapat kemungkinan musim tidak diselesaikan karena sepak bola sedang tidak menjadi prioritas utama. Seandainya Liga Inggris musim ini dihentikan akan terdapat pertanyaan mengenai siapa juaranya, terutama setelah Liverpool menggenggam keunggulan 25 poin di puncak klasemen.

Meski demikian, Presiden UEFA Aleksander Ceferin sempat mengatakan pada Selasa bahwa dirinya meyakini menobatkan Liverpool sebagai juara merupakan langkah yang adil seandainya musim ini berhenti prematur. "Tentu saja, lagi-lagi, saya tidak melihat skenario bahwa (juaranya) itu bukan Liverpool," kata Ceferin kepada surat kabar Slovenia Ekipa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement