Rabu 08 Apr 2020 12:57 WIB

Periode Penundaan F1 2020 Diperpanjang

Sejumlah tim F1 terancam bangkrut karena biaya terus keluar tanpa adanya pemasukan.

Rep: Fitriyanto/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Balapan F1 musim 2019.
Foto: Reuters/Edgar Su
Balapan F1 musim 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, MONTREAL -- Formula 1 telah setuju untuk memperpanjang periode penundaan atau liburan dari 21 hari menjadi 35 hari yang akan berlaku untuk semua tim.

Bulan lalu tim-tim F1 sepakat untuk memindahkan liburan musim panas tiga pekan dari bulan Agustus menjadi bulan Maret dan paruh pertama bulan April. Tetapi dengan tidak ada kegiatan untuk masa yang akan datang, semua tim telah setuju untuk meningkatkan periode penundaan dua pekan lagi hingga Mei.

Setiap tim F1 dapat memilih kapan mereka harus melakukan penghentian kegiatan. 

"Diskusi lebih lanjut mengenai topik ini tetap terbuka antara FIA (Federasi Balap Mobil Dunia), Formula 1 dan semua tim mengingat dampak global yang sedang berlangsung dari COVID-19," demikian bunyi pernyataan resmi F1 dilansir dari laman Crash, Rabu (8/4).

Keputusan itu muncul setelah perundingan krisis terbaru antara bos olahraga, pemimpin tim F1, dan Presiden FIA Jean Todt yang diadakan melalui konferensi video pada awal pekan ini.

Proposal untuk menunda perombakan aturan teknis hingga tahun 2023 telah ditolak, setelah menunda perubahan ke tahun 2022. Saat ini tim juga terus berdebat menurunkan batas biaya yang masuk dari tahun 2021.

CEO McLaren Zak Brown telah memimpin seruan untuk menurunkan batasan biaya tim menjadi 100 juta dollar Amerika Serikat (AS) per musim agar tidak ada tim yang bangkrut.

Semula, Musim F1 2020 akan dimulai pada tanggal 14 Juni di Grand Prix Kanada, tetapi lomba yang akan digelar di Montreal tersebut telah diputuskan ditangguhkan karena krisis corona yang belum reda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement