Rabu 08 Apr 2020 11:53 WIB

Positif Corona di Lampung Tambah 3 Orang yang 1 Meninggal

Pasien meninggal 30 Maret lalu, dan hasil swab positif corona keluar 7 April 2020.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Petugas medis membawa pasien positif corona (ilustrasi).
Foto: Abdan Syakura/Republika
Petugas medis membawa pasien positif corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung merilis tiga penambahan kasus positif Covid-19, yang salah satunya diketahui usai pasien tersebut meninggal dunia pada Senin (30/3). "Benar ada penambahan pasien positif Covid-19 tiga orang, tapi yang satu orang sudah meninggal pada 30 Maret lalu, ini baru kita ketahui usai hasil tes swabnya keluar pada Selasa (7/4)," kata Kepala Dinkes Lampung, Reihana di Kota Bandarlampung, Rabu (8/4).

Dengan tambahan tersebut, menurut Reihana, kini kasus positif Covid-19 di Lampung hingga Selasa (7/4), menjadi 16 orang. Dia menjelaskan, bahwa pasien tersebut mengembuskan napas terakhir di salah satu rumah sakit di Bandarlampung tanpa pemeriksaan dan belum sekali pun menjalani perawatan di rumah sakit.

Pada tanggal 26 Maret 2020 pasien ini mulai mengalami sakit dan memeriksakan diri ke klinik lalu diberi obat-obatan biasa. Kemudian pada Senin (30/3) pasien datang ke ruang unit gawat darurat (UGD) di salah satu rumah sakit di Bandarlampung. "Tidak lama di UGD pasien ini meninggal pada tanggal itu juga," kata Reihana.

Dia mengatakan, karena pihaknya curiga akan kematian si pasien, walaupun sudah meninggal dunia petugas tetap mengambil swab di tenggorokannya dan hasilnya baru keluar di mana almarhum tersebut dinyatakan positif Covid-19.

Reihana menegaskan bahwa si pasien ini sudah dimakamkan dengan menerapkan protokol yang berlaku dalam pemakaman COVID-19 meskipun pihaknya belum mengetahui almarhum ini positif atau negatif Covid-19. Ia juga mengatakan, pihaknya sudah melakukan tracing dan pemeriksaan kesehatan kepada orang terdekat pasien.

Sedangkan untuk dua pasien positif Covid-19 lainnya berjenis kelamin perempuan dan laki-laki di mana pasien yang laki-lakimerupakan orang tanpa gejala (OTG) dan sudah diisolasi di Rumah Sakit Bandar Negara Husada (RSBNH), demikian Reihana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement