Rabu 08 Apr 2020 11:40 WIB

Covid-19 Bertambah, Kaltara Tambah Fasilitas RS Rujukan

RS Rujukan covid-19 di Kaltara kini berjumlah lima unit

Petugas Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Tarakan menyemprotkan cairan disinfektan di rumah salah satu warga yang diduga positif COVID-19 di Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa (7/4/2020). Sedikitnya 16 orang positif COVID-19 di Kalimantan Utara yang tersebar di sejumlah daerah
Foto: ANTARA/Fachrurrozi
Petugas Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Tarakan menyemprotkan cairan disinfektan di rumah salah satu warga yang diduga positif COVID-19 di Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa (7/4/2020). Sedikitnya 16 orang positif COVID-19 di Kalimantan Utara yang tersebar di sejumlah daerah

REPUBLIKA.CO.ID, TARAKAN -- Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menambah lagi fasilitas rumah sakit rujukan karena melihat perkembangan pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) sehingga maka dilakukan antisipasi tersebut.

"Selaku Gubernur, saya telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Nomor 188.44/K.396/2020 tentang Perubahan Atas Keputusan Gubernur Nomor 188.44/K.3099/2020, tentang Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging Tertentu," kata Gubernur Kaltara Irianto Lambrie dalam pernyataan yang diterima di Tarakan, Rabu (8/4).

Dalam surat keputusan gubernur tersebut ditetapkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Malinau dan RSUD Kota Tarakan menjadi rumah sakit rujukan, sehingga di Kaltara kini terdapat lima rumah sakit rujukan COVID-19. Tiga rumah sakit sebelumnya yakni RS Pemprov Kaltara di Kota Tarakan, RSUD dr Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor,Bulungandan tambahan RSUD Nunukan.

"Dengan tambahan dua rumah sakit rujukan itu, kita harap penanganan COVID-19 makin efektif. Nantinya pasien dalam pengawasan (PDP) dari Malinau tidak lagi harus jauh dirawat di Tanjung Selor maupun di Tarakan," kata Irianto.

Kedua rumah sakit rujukan yang baru diharapkan segera mengembangkan dan menyiapkan standar-standar penanganan penanggulangan selama masa darurat COVID-19. Di samping rumah sakit pemerintah yang menjadi RS rujukan, dia juga mengimbau kepada rumah sakit lainnyayang ada di Kaltara, yaitu RS Pertamina dan RS Angkatan Laut (AL) Ilyas di Tarakan juga melakukan penyiapan fasilitas ruang isolasi.

Sebagai antisipasi lainnya, kata dia, pihaknya juga telah merenovasi untuk penambahan ruang isolasi di RS Pemprov Kaltara di Kota Tarakan, yakni dari awalnya ruang isolasi hanya empat, kini sudah mencapai 50 unit.

Sebelumnya pada Ahad, sebanyak dua Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Tarakan terkonfirmasi positif setelah hasil swab yang dikirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) diperiksa dan akan dilakukan penelusuran (tracing) kasus.

“Hari ini kita ada tambahan lagi 2 orang yang positif dari klaster jamaah tabligh di Kota Tarakan. Sementara yang lain kita kirim juga ke BBLK Surabaya dan tinggal tunggu hasilnya,” kata Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Kalimantan Utara (Kaltara), Agust Suwandy, Ahad.

Dia mengatakan bahwa anggota jamaah tabligh akbar dari Gowa, Sulawesi Selatan, di lima kabupaten/kota sebagian semua berjumlah 114 orang telah dipantau dan dikarantina. Agust mengatakan bahwa 7 pasien positif COVID-19 di Kaltara, kondisinya cenderung membaik. Kasus COVID-19 di Kaltara ada 8 kasus, 7 pasien masih dalam perawatan, sementara satu pasien meninggal dunia.

"Saat belum ada pasien positif COVID-19 yang sembuh, namun 1 pasien yang positif di Tarakan sudah diterima hasil swab dinyatakan negatif dan akan dikirimkan sampel 1 kali lagi, jika hasilnya negatif maka dinyatakan sembuh, katanya.

Kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kaltara saat ini 331 orang sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 14 orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement