Rabu 08 Apr 2020 07:51 WIB

Saat Seperti Ini, Suporter Juga Harusnya Tanggung Kerugian

Kondisi klub bahkan liga bisa benar-benar krisis.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Bangkrut (Ilustrasi)
Bangkrut (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Bos Football Association (FA) Inggris Greg Clarke, mengatakan pesepak bola, pemilik klub, dan bahkan suporter, harusnya berbagi  kerugian yang disebabkan oleh virus corona. Clarke memperingkatkan bahwa klub dan liga akan mengalami kerugian dampak dari dihentikannya kompetisi. 

Klub Liga Primer Inggris seperti Newcastle, Norwich, Bournemouth, dan Tottenham, telah memberikan cuti pada staf mereka. Sementara Burnley memprediksi bisa merugi sampai 50 juta pound jika kompetisi tidak dilanjutkan. 

Klub League One, Sunderland, telah memberikan cuti terhadap seluruh pemain inti, pemain akademi yang dikontrak dan juga staf. Sementara klub non-liga telah mengungkapkan dampak keuangan dengan kehilangan pendapatan inti selama musim ini ditangguhkan.

''Sepak bola menghadapi tantangan ekonomi di luar imaginasi terliar bagi mereka yang mengalaminya. Pandemi ini akan memberikan konsekuensi ekonomi dan semua sektor bisnis akan menderita,'' ungkap Clarke, dikutip dari Sky Sports, Rabu (8/4).

Clarke menyatakan, Inggris menghadapi ancaman kehilangan klub dan liga jika kondisi keuangan mereka hancur. Banyak komunitas yang bisa kehilangan klub kesayangan yang punya peluang kecil untuk bangkit. 

Ia mengingatkan, klub Liga Primer pun tak kebal terhadap dampak dari Covid-19 ini, walaupun derajat efeknya akan berbeda berdasarkan basis keuangan mereka. Namun, potensi dampak keuangan secara umum sangat besar.

''Untuk menghadapi kamalangan yang tidak terprediksi ini, semua stakeholder di dalam pertandingan dari pemain, fan, klub, pemiliki serta administrator, butuh langkah bersama dan membagi luka untuk menjaga pertandingan tetap hidup,'' ujar Clarke.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement