Rabu 08 Apr 2020 02:46 WIB

Kondisi PM Inggris Boris Johnson Stabil

Perdana Menteri yang dirawat di rumah sakit sejak Ahad (5/4)

PM Inggris Boris Johnson akan pimpin pertemuan darurat membahas wabah corona. Ilustrasi.
Foto: Jason Alden/EPA
PM Inggris Boris Johnson akan pimpin pertemuan darurat membahas wabah corona. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kondisi Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dilaporkan stabil selama semalam berada di ruang perawatan intensif (ICU) setelah gejala Covid-19 yang dideritanya memburuk. Juru bicara Johnson mengatakan kepada wartawan, Selasa (7/4), bahwa Perdana Menteri yang dirawat di rumah sakit sejak Ahad (5/4) menerima bantuan oksigen standar dan bernapas tanpa bantuan lain. Dia tidak membutuhkan ventilator mekanik.

"Perdana Menteri telah stabil dalam semalam dan tetap dalam semangat yang baik. Dia menerima perawatan oksigen standar dan bernapas tanpa bantuan lain. Dia tidak memerlukan ventilasi mekanis atau bantuan pernapasan noninvasif," kata juru bicara itu.

Baca Juga

Ratu Inggris Elizabeth berharap Johnson bisa pulih sempurna dan secepatnya. Ratu juga mengirim pesan dukungan kepada tunangannya yang hamil beserta keluarganya. "Ratu mengirim pesan ke Carrie Symonds dan ke keluarga Johnson," menurut pernyataan Istana Buckingham.

Ia melanjutkan, "Yang Mulia berkata mereka (Johnson dan keluarga) selalu ada dalam pikirannya dan dia berharap perdana menteri pulih sepenuhnya dan cepat."

Johnson (55) dirawat di Rumah Sakit St. Thomas di seberang Sungai Thames dari House of Commons, Ahad (5/4) malam, setelah menderita gejala virus corona. Suhu badannya tinggi dan batuk selama lebih dari 10 hari.

Kondisinya cepat memburuk dalam 24 jam. Ia kemudian dia dipindahkan ke ICU, tempat pasien dengan gejala paling serius dirawat.

Meskipun dia telah menerima oksigen, kantornya mengatakan pada hari Senin (6/4) bahwa Johnson masih sadar dan dipindahkan ke perawatan intensif jika dia perlu memakai ventilator. Johnson adalah pemimpin politik global paling terkemuka yang dirawat di rumah sakit akibat virus corona tipe baru.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement