Rabu 08 Apr 2020 03:11 WIB

Siapakah Riza Patria, Wagub Baru Pendamping Anies Baswedan?

Riza Patria sempat gagal di Pilgub DKI Jakarta.

Rep: Ali Mansur/ Red: Karta Raharja Ucu
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) didampingi Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Ahmad Riza Patria (kanan) memberi salam usai pemilihan di Gedung DPRD DKI Jakarta di Jakarta, Senin (6/4/2020). Pada pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta sisa masa jabatan 2017-2022 oleh DPRD DKI Jakarta, politisi Gerindra Ahmad Riza Patria memperoleh 81 suara sedangkan politisi PKS Nurmansyah memperoleh 17 suara sedangkan dua suara tidak sah
Foto: ANTARA/Deka Wira S
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) didampingi Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Ahmad Riza Patria (kanan) memberi salam usai pemilihan di Gedung DPRD DKI Jakarta di Jakarta, Senin (6/4/2020). Pada pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta sisa masa jabatan 2017-2022 oleh DPRD DKI Jakarta, politisi Gerindra Ahmad Riza Patria memperoleh 81 suara sedangkan politisi PKS Nurmansyah memperoleh 17 suara sedangkan dua suara tidak sah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria resmi terpilih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Anies Baswedan. Riza terpilih usai memperoleh suara terbanyak dalam Rapat Paripurna (Rapur) pemilihan wakil gubernur menyisihkan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nurmansjah Lubis yang hanya memperoleh 17 suara.

"Dengan hasil ini maka Ahmad Riza Patria terpilih menjadi wakil gubernur DKI Jakarta untuk kemudian mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan," kata Ketua panitia pemilihan (panlih) Farazandi Fidinansyah di Jakarta, Senin (6/4).

Sebenarnya, Riza tidak asing dengan berpolitikan di DKI Jakarta. Ia mengikuti pemilihan Gubernur DKI Jakarta berduet dengan Hendardji Soepandji pada 2012 ini. Sayangnya, pria kelahiran Banjarmasin, 17 Desember 1969 itu kalah saing dengan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok dan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli yang saat itu masuk ke babak kedua.

Sebelum mentas di panggung politik, pria kelahiran Banjarmasin, 17 Desember 1969 ini telah menyelesaikan pendidikannya hingga jenjang S2 dengan gelar Master of Business Administration (MBA) di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 2008. Sebelumnya, dia juga telah menyelesaikan pendidikan Teknik Sipil di Institut Sains dan Teknologi (ISTN), Jakarta pada tahun 1997 silam.

Dikutip dari laman resmi pribadinya, jauh sebelum meniti karier di dunia politik, Riza juga terlebih dulu berwirausaha sejak tahun 1997. Pada tahun 1998 hingga 2009 Riza menjabat sebagai Presiden Direktur PT. Gala Ray Pratama, tahun 1998 sampai dengan 2003, ia menjabat sebagai sebagai Principal untuk Ray White Casablanca. Selanjutnya dari tahun 1997 hingga 2014 lalu, Riza sebagai Presiden Direktur PT Gala Ariatama.

Suami dari Ellisa Sumarlin ini juga aktif di beberapa badan dan lembaga, mulai Anggota Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta pada tahun 2003-2008. Pada 2007 sebagai Direktur dari The Fatwa Center, pada 2008 sebagai Direktur Candidate Center (2008), dan Ketua Umum Yayasan Darul Muttaqien pada tahun 2010.

Seperti dikutip dari situs pribadinya, Riza sudah gemar berorganisasi sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Pada tahun 1987 hingga 1988, Riza menjabat sebagai OSIS SMA Islam Al-Azhar. Bahkan dari 2017 sampai 2022 nanti, Riza sebagai Presidium Majelis Nasional Korps Alumni HMI (KAHMI).

Sejak 2006 Riza aktif menjadi anggota The United States-Indonesia Society (USINDO), Indonesian Council of World Affair (ICWA), dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Tahun 2014 Riza menjabat sebagai ketua Dewan Presidium Nasional (DPN) Parade Nusantara, DPN Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Pemuda Tani HKTI, dan Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI).

Bersama Partai Gerindra, bapak tiga anak ini pernah menjadi Tim Supervisi dan Monitoring Pembentukan DPD dan DPC Partai Gerindra pada tahun 2008. Tahun berikutnya, sebagai tim Pemenangan Pemilu Pilpres Megawati Prabowo. Tim Seleksi Caleg DPR RI Partai Gerindra tahun 2012, dan Tim Khusus Penyelesaian Iklan Media Cetak Partai Gerindra di Bawaslu dan Bareskrim tahun 2013. Tim Pemenangan Pilpres Prabowo-Hatta, tahun 2014, serta Sekretaris Badan Pengawas dan Disiplin Partai Gerindra pada 2016, dan masih banyak lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement