Rabu 08 Apr 2020 03:03 WIB

Gubernur Sulsel Tegaskan Larangan Mudik Bagi ASN

Sulsel mulai melakukan penjagaan ketat di pintu-pintu masuk.

Dua calon penumpang mengangkat barangnya saat akan naik ke KM Labobar di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Sulsel.
Foto: ANTARA/Yusran Uccang
Dua calon penumpang mengangkat barangnya saat akan naik ke KM Labobar di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Sulsel.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Gubernur Sulawesi Selatan, HM Nurdin Abdullah menegaskan larangan mudik bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) sesuai keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) guna mengantisipasi penyebaran virus corona baru atau Covid-19. "Sesuai keputusan Menpan-RB, dilarang ASN mudik, kita tidak akan beri tolerir untuk larangan ini. Karena memang yang perlu kita antisipasi ialah para pemudik," katanya di Makassar, Selasa (7/4).

Sehubungan dengan hal itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel mulai melakukan penjagaan ketat di pintu-pintu masuk. Seperti pelabuhan daerah dan bandara sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus asal Wuhan, China tersebut.

Baca Juga

Hal itu, kata dia, untuk mengurangi penyebaran virus corona baru dari transmisi luar Sulsel. Sementara bagi mereka yang masuk ke Sulsel, harus siap untuk mengikuti karantina selama 14 hari sebelum berkumpul bersama keluarga masing-masing. "Pendatang ini siap-siap diisolasi 14 hari. Kita tidak bisa melepas mereka karena ini bisa jadi wabah baru," ujarnya.

Nurdin mengatakan, tracing atau pelacakan akan lakukan secara cepat dan tepat. Sementara wilayah yang zero kasus, akan diperketat penjagaannya.

Sulawesi Selatan telah menjadi salah satu provinsi dengan darurat Covid-19 di luar pulau Jawa dan episentrum penyebaran sudah jelas ada di Makassar. Berdasarkan cluster-nya yaitu cluster peserta umrah 80 persen dan 20 persen dari carrier keluarga. "Kasus juga semakin meningkat di Gowa dan Maros selaku kabupaten penyangga," katanya.

Imbauan larangan mudik juga telah disampaikan Nurdin kepada mahasiswa. Sebab, pandemi virus corona dibawa oleh manusia. Oleh karena itu, pergerakan manusia dalam jumlah besar seperti mudik, berpotensi menambah penyebaran virus ini.

Penegasan mudik itu disampaikan Nurdin lantaran mengingat musim mudik Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri sudah sangat dekat. Serta sudah menjadi tradisi umat Muslim khususnya di Sulsel setiap tahun.

Saat ini, Nurdin mengatakan pemerintah daerah sedang berupaya untuk mensterilkan daerahnya. "Tinggal di Makassar saja, sudah sangat membantu memutus mata rantai virus ini," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement