Selasa 07 Apr 2020 21:38 WIB

Jeddah Dibangun Utsman bin Affan dari Semula Kawasan Sepi

Utsman bin Affan membangun Jeddah sebagai kota pelabuhan.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan / Red: Nashih Nashrullah
Utsman bin Affan membangun Jeddah sebagai kota pelabuhan. Pada tahun 2014 Kota Tua Jeddah Al Balad, menjadi situs World Heritage UNESCO.
Foto: Darmawan/Republika
Utsman bin Affan membangun Jeddah sebagai kota pelabuhan. Pada tahun 2014 Kota Tua Jeddah Al Balad, menjadi situs World Heritage UNESCO.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Jeddah sebagai kota pelabuhan di Arab Saudi memiliki catatan sejarah yang sangat panjang, terlebih jika ditikik ribuan tahun lalu ketika Jeddah hanya sebuah desa kecil. 

Namun demikian, muncul beberapa perdebatan bagaimana, siapa dan kapan yang menandai hingga menamai lokasi tersebut “Jeddah” pada mulanya.  

Baca Juga

Jika sesuai kosa kata Arab “Jaddah” atau “Juddah” bisa diartikan nenek. Namun tetap, masih banyak perdebatan di dalamnya. 

Meski sangat banyak versi, tetapi Jeddah nyatanya juga muncul dalam catatan tradisi umat Muslim. Mengutip buku A History of Jeddah: The Gate to Mecca, karya Ulrike Freitag, Jeddah mulai didirikan sebagai kota dan pelabuhan oleh khalifah ketiga, Utsman bin Affan pada 26 H/ 647 M.  

 

Pada awalnya, Utsman mendirikan Jeddah dari berupa tanah sepi untuk kepentingan para peziarah Muslim yang datang melalui akses laut. Sebab, sebagai daerah dekat Mekah, dan berada di tepi laut Merah, Jeddah dinilainya sangat cocok sebagai daerah penghubung. 

Dalam buku itu juga dijelaskan, Jeddah yang bisa terlihat dari Makkah, memiliki banyak keuntungan selain dari daerahnya yang paling dekat dengan jalur laut. Di mana, kontur wilayah pendaratan di sana memiliki perlindungan dari terumbu karang, dan saat itu bisa menjadi tempat bersandar kapal-kapal ukuran sedang.

Pada awal pendirian kota itu oleh Utsman, pelabuhan hanya mampu memfasilitasi kedatangan beberapa kapal peziarah menuju Mekah hingga akhir abad ke-11.   

Layaknya sebuah pelabuhan, pada masa itu perdagangan juga menjadi aktivitas berkelanjutan di sana. Hal tersebut terus berlanjut setidaknya untuk waktu yang sangat panjang sejak didirikan sebagai kota. Utamanya, dimulai ketika bangsa asing mulai meramaikan pelabuhan tersebut dan kedatang Portugis ke Laut Merah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement