Rabu 08 Apr 2020 03:02 WIB

Kemendikbud Masukkan Unsur Kebudayaan dalam Belajar Daring

Kemendikbud akan kerja sama dengan TVRI untuk buat siaran unsur budaya

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Esthi Maharani
Pelajar mengerjakan tugas sekolah di rumahnya di Makassar, Sulawesi Selatan
Foto: ARNAS PADDA/ANTARA FOTO
Pelajar mengerjakan tugas sekolah di rumahnya di Makassar, Sulawesi Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan memasukkan unsur kebudayaan dalam pembelajaran dalam jaringan (daring) yang dilakukan selama masa Covid-19. Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farin berharap, hal itu dapat memperkuat kegiatan belajar di rumah selama ini.

"Kita akan ada kerja sama dengan TVRI untuk membuat siaran yang ada unsur budaya di dalamnya, untuk belajar jarak jauh," kata Hilmar, dalam konferensi pers daring, Selasa (7/4).

Selain bekerja sama dengan TVRI, konten bermuatan kebudayaan juga akan ditayangkan di akun Youtube Budayasaya. Program yang dibuat melibatkan seniman-seniman di tanah air sehingga selain memperkuat pembelajaran dapat membantu para seniman yang kesulitan bekerja selama Covid-19.

Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru, Ahmad Mahendra mengatakan menambahkan, selain bersama TVRI dan akun Youtube, pihaknya akan bekerja sama dengan tempat-tempat lain seperti M Bloc. "Di situ dijelaskan, ada masterclass, ada pertunjukkan, ada pameran yang sudah disediakan oleh museum galeri dan museum nasional. Itu membuka akses untuk seniman berkarya," kata Hendra.

Terkait dengan program yang akan tayang di TVRI, tujuannya adalah memperkuat kegiatan belajar di rumah. Ia menjelaskan, nanti akan diluncurkan secara resmi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) segera.

Adapun terkait acara yang akan tayang di TVRI, dijadwalkan setiap hari pada jam-jam tertentu. Pada malam hari juga akan ditayangkan film untuk anak-anak. "Untuk acaranya, pagi itu PAUD, untuk kelas 1 sampai 3 SD. Kemudian ada untuk kelas 4 sampai 6. Ada untuk SMP, SMA, dan ada acara keluarga atau parenting," kata Hendra menjelaskan.

Program tersebut direncanakan akan tayang pada 13 April 2020. Kemendikbud merencanakan akan mengadakan program selama tiga bulan ke depan. Setelah itu, program tersebut akan dievaluasi dan dinilai apakah masih perlu atau tidak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement