Selasa 07 Apr 2020 17:58 WIB

Baznas: Dampak Terbesar Covid-19 Dirasakan Keluarga Miskin

Kondisi saat ini melemahkan kapasitas ekonomi keluarga menengah ke bawah

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Gita Amanda
Baznas menyatakan dampak terbesar Covid-19 dirasakan masyarakat menengah ke bawah.
Foto: globalmuslim.web.id
Baznas menyatakan dampak terbesar Covid-19 dirasakan masyarakat menengah ke bawah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyebut masyarakat paling bawah merasakan dampak terbesar wabah Covid-19. Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan Baznas, Khuzaifah Hanum, menyampaikan kondisi saat ini jelas melemahkan kapasitas ekonomi keluarga menengah ke bawah.

"Dampak terbesar tentu dirasakan oleh keluarga miskin dan rentan miskin," katanya kepada Republika, Selasa (7/4).

Baca Juga

Pengaruh pandemi semakin berdampak serius bagi keluarga dengan mata pencaharian harian atau mereka yang memiliki kapasitas modal usaha terbatas. Kondisi ini umum bagi kelompok miskin dan rentan miskin, seperti pedagang kecil, driver ojek, dan semua profesi dengan sifat pendapatannya harian.

Kondisi ini diperburuk dengan mulai adanya kelangkaan sejumlah barang yang disertai dengan kenaikan harga barang. Daya beli masyarakat miskin dan rentan miskin semakin melemah dari dua sisi tersebut, pendapatan yang turun dan harga yang menanjak naik.

Baznas memiliki dua skema penyaluran zakat yaitu bantuan pendistribusian yang sifatnya konsumtif untuk kebutuhan jangka pendek, dan pendayagunaan yang sifatnya pemberdayaan dan berjangka lebih panjang. Sudah mulai terlihat banyaknya permintaan bantuan.

"Pada program pendistribusian di Baznas, sejumlah permohonan publik sudah mulai meningkat, umumnya adalah bantuan untuk konsumsi rumah tangga," katanya.

Pada program pendayagunaan, Baznas menyalurkan pada penerima manfaat yang berbasis kota dan desa. Khuzaifah mengatakan, kondisi pandemi sangat berdampak pada program pendayagunaan berbasis kota.

Seruan social distancing dan juga work from home, secara tidak langsung menurunkan omzet penjualan dari mustahik. Proses produksi masih tetap dapat dijalankan, namun produk kesulitan untuk dipasarkan.

"Sementara itu, untuk program pendayagunaan berbasis desa, saya belum mendapatkan gambaran utuh mengenai dampak pandemi hari ini, mengingat siklus usahanya tidak bersifat harian," katanya.

Siklus usaha mustahik di desa umumnya beberapa jangka waktu tertentu karena di sektor pertanian, peternakan, dan kelautan. Baznas mengakui belum melakukan survei menyeluruh untuk menentukan tingkat pengaruh Covid-19 pada pendapatan mustahik.

Yang dilakukan saat ini baru sebatas data monitoring dan evaluasi yang sifatnya terbatas. Sementara angka spesifik belum didapatkan. Untuk proses inferensia dari data sample juga masih perlu dirapikan untuk mewakili populasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement