Selasa 07 Apr 2020 03:28 WIB

Liverpool Batal Gunakan Dana Pemerintah untuk Gaji Karyawan

Langkah ini diambil setelah Liverpool mendapat hujan kritik dari suporternya sendiri.

Para pemain Liverpool (ilustrasi). Liverpool batal menggunakan skema dana talangan pemerintah Inggris untuk membayar gaji karyawannya.
Foto: REUTERS/Phil Noble
Para pemain Liverpool (ilustrasi). Liverpool batal menggunakan skema dana talangan pemerintah Inggris untuk membayar gaji karyawannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Liverpool mengajukan permintaan maaf dan batal menggunakan jaminan Pemerintah Inggris untuk membayar upah karyawan mereka yang dirumahkan selama pandemi virus corona. Langkah ini diambil setelah Liverpool mendapat hujan kritik dari suporternya sendiri.

Permintaan maaf itu disampaikan oleh CEO Liverpool Peter Moore yang mengakui bahwa pihaknya salah mengambil keputusan dari tiga opsi yang tersedia mengenai bayaran karyawan yang dirumahkan. "Kami sadar telah mengambil keputusan keliru pekan lalu mengumumkan berencana mengajukan Skema Retensi Virus Corona dari pemerintah dan merumahkan karyawan selama masa penangguhan Liga Primer. Kami memohon maaf sebesar-besarnya atas itu," kata Moore dalam suratnya yang disiarkan laman resmi Liverpool, Selasa (7/4) dini hari WIB.

Moore menegaskan, Liverpool masih berkomitmen untuk tetap memastikan karyawan tidak terbelit dalam kesulitan ekonomi karena pandemi virus corona. "Oleh karena itu, kami akan mencari jalan alternatif untuk tetap beroperasi kendati tidak ada pertandingan dan memastikan tidak akan mengajukan jaminan dari pemerintah," tulis Moore.

Liverpool sebelumnya berencana merumahkan karyawannya karena dampak pandemi virus corona membuat Liga Primer tertangguhkan. Selama dirumahkan, karyawan direncanakan tetap mendapat bayaran sebesar 80 persen yang diperoleh dari jaminan Pemerintah Inggris.

Sisa 20 persen akan dibayar manajemen Liverpool. Namun, langkah itu disambut hujan kritik dari suporter yang menilai klub tidak layak mengajukan hal serupa karena pendapatan mereka yang besar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement