Senin 06 Apr 2020 23:46 WIB

Pemprov Jatim Siapkan Rapid Test untuk TKI dari Malaysia

Pemprov Jatim bangun pos kedatangan bagi pekerja migran dari Malaysia

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kiri). Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan rapid test untuk mendeteksi virus corona jenis baru (COVID-19) pada kedatangan 156 pekerja migran Indonesia dari Malaysia.
Foto: ANTARA/moch asim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kiri). Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan rapid test untuk mendeteksi virus corona jenis baru (COVID-19) pada kedatangan 156 pekerja migran Indonesia dari Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan rapid test untuk mendeteksi virus corona jenis baru (COVID-19) pada kedatangan 156 pekerja migran Indonesia dari Malaysia. Rencananya TKI tersebut akan tiba di Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo pada Selasa (7/4)

"Standar operasional prosedur pemeriksaannya nanti meliputi pemeriksaan suhu tubuh dan dilanjutkan dengan rapid test," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (6/4) malam.

Pemprov Jatim, katanya, juga memastikan telah menyiapkan pos kedatangan bagi para pekerja migran tersebut di Bandara Juanda dengan kapasitas 150 tempat tidur.

Menurut Gubernur, seandainya dalam rapid test tersebut menunjukkan ada yang positif, maka pekerja migran yang bersangkutan akan dilanjutkan dengan proses pemeriksaan swab-PCR."Selain itu, kalau hasil rapid test-nya negatif, namun memiliki gejala klinis, seperti batuk dan demam, maka segera kami lakukan perawatan lebih lanjut," ucapnya.

Selanjutnya, Pemprov Jatim telah menyiapkan armada untuk mengantar para pekerja migran tersebut menuju ke daerah asalnya masing-masing."Akan kami antar sampai pada titik penyambutan di daerah tujuannya masing-masing," kata orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Menurut mantan Menteri Sosial itu, setiap kepala desa telah menyediakan ruang isolasi atau observasi bagi pekerja migran yang baru tiba tersebut."Di ruang isolasi itu para pekerja migran masih harus menjalani observasi COVID-19 selama 14 hari," kata Khofifah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement