Senin 06 Apr 2020 22:17 WIB

Ilmu yang Bermanfaat

Kebermanfaatan tersebut pun bisa dalam beragam bentuk dari ilmu, harta, hingga tenaga

Red: A.Syalaby
Pemuda pendatang asal Afrika tengah belajar memperdalam ilmu ajaran slam, di Makkah
Foto: The Guardian.
Pemuda pendatang asal Afrika tengah belajar memperdalam ilmu ajaran slam, di Makkah

REPUBLIKA.CO.ID, Di dalam Islam,salah satu syarat untuk menjadi manusia terbaik adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Manusia itu pun dicintai oleh Allah SWT. Sesuai dengan apa yang diriwayatkan Imam Thabrani dari Jabir RA: "Rasulullah SAW bersabda, 'Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.'"

Kebermanfaatan tersebut pun bisa dalam beragam bentuk dari ilmu, harta, hingga tenaga.  Bicara tentang ilmu bisa diibaratkan sebagai cahaya. Pelitanya bisa menerangi peradaban manusia. Layaknya temuan tentang teori cahaya membebaskan manusia dari belenggu keyakinan sesat bahwa cahaya bersinar dari mata. Tidak terbayang jika Ibnu al-Haitham dan Newton tak pernah menemukan teori tentang optik. Kacamata, lensa, dan kamera tidak akan pernah ada.Ilmu yang bermanfaat  pun abadi bersama dengan penemunya. Menyingkirkan teori-teori dulu yang batil (salah).

Maka, Mahabenar Allah SWT yang telah memisahkan air dengan buihnya seperti logam dengan percikannya. Allah SWT memisahkan mereka layaknya yang benar dan batil, memisahkan antara pemberi manfaat dan yang tidak berharga.

"Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengembang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang batil. Adapun buih itu akan hilang sebagai sesuatu yang tidak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan" (QS ar- Rad [13]: 17).

Ilmu yang bermanfaat juga ternyata tak hanya memberi manfaat kepada orang lain. Ilmu itu akan berbalik menjadi investasi bagi para ahlinya selepas kematian. Bukan hanya namanya yang tetap berada di bumi, ilmunya akan menolong dia saat menghuni alam baka. Sesuai apa yang dipesankan Rasulullah SAW, ilmu bermanfaat adalah satu dari tiga pahala yang akan tetap mengalir selepas mati. Wallahualam.

sumber : Dialog Jumat
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement