Senin 06 Apr 2020 20:48 WIB

PBSI Tunggu Jadwal BWF untuk Gelar Indonesia Open 2020

Panitia pelaksana Indonesia Open tetap melakukan berbagai persiapan.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Sekjen PBSI, Achmad Budiharto. PBSI masih menunggu pengaturan jadwal lebih lanjut Indonesia Open 2020 dan terus berkoordinasi dengan BWF.
Foto: Humas PBSI
Sekjen PBSI, Achmad Budiharto. PBSI masih menunggu pengaturan jadwal lebih lanjut Indonesia Open 2020 dan terus berkoordinasi dengan BWF.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badminton World Federation (BWF) kembali mengumumkan penundaan turnamen-turnamen di bulan Mei hingga Juli 2020. Sebelumnya, belasan turnamen juga telah ditunda akibat wabah covid-19 yang masih menjadi ancaman di seluruh dunia. Salah satunya adalah Indonesia Open 2020.

Sebelumnya, PBSI telah mengajukan penundaan Indonesia Open 2020 kepada BWF menjadi bulan September 2020. "Kami memahami kondisi ini dan mendukung langkah yang diambil BWF karena masa darurat covid-19 sampai akhir Mei, jadi Indonesia Open 2020 memang tidak mungkin diselenggarakan di jadwal awal," kata Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto dalam keterangan perss,Senin (6/4).

Baca Juga

Menurut Budiharto, PBSI masih menunggu pengaturan jadwal lebih lanjut dan terus berkoordinasi dengan BWF. "Kami sudah membicarakan beberapa alternatif waktu yang paling tepat untuk penyelenggaraan Indonesia Open," jelas dia.

Budiharto mengatakan, PBSI dan BWF telah memutuskan bahwa penyelenggaraan Indonesia Open 2020 yang merupakan turnamen level Super 1000 ini akan tetap dilangsungkan di tahun ini.

Selagi menunggu kepastian tanggal penyelenggaraan Indonesia Open 2020, panitia pelaksana juga telah melakukan berbagai persiapan di antaranya membuat konsep event, memastikan reservasi lokasi penyelenggaraan turnamen, serta rapat koordinasi bagian-bagian terkait.

Sementara itu, pada pekan lalu BWF juga telah mengumumkan adanya pembekuan ranking, termasuk ranking di kelas junior (U-19). Ranking dibekukan hingga waktu yang belum ditentukan.

Ranking dunia yang berlaku adalah ranking hingga tanggal 17 Maret 2020. Ranking ini akan menjadi acuan untuk pendaftaran dan penentuan daftar unggulan di turnamen berikutnya yang juga masih belum ditentukan waktu pelaksanaanya.

"Saya rasa pembekuan ranking ini adalah keputusan yang bijak dari BWF. Kami bisa memahami ini menjadi concern bagi para pemain, terkait kesepakatan dengan sponsor. PBSI juga akan membantu para atlet untuk mencari win-win solution ke pihak sponsor," kata Budiharto.

Lebih lanjut, Budiharto menjelaskan, tiap sponsor memiliki kesepakatan dengan atlet yang dikontrak. Sebagai contoh, si atlet harus mengikuti berapa turnamen dalam setahun, berapa gelar juara yang diraih, termasuk kesepakatan atlet harus berada di posisi ranking tertentu. Perubahan jadwal turnamen tentu berpengaruh besar terkait hal-hal di atas. Inilah yang akan didiskusikan bersama dengan para sponsor.

Berikut daftar turnamen bulan Mei-Juli yang ditunda:

Turnamen Internasional Grade 2:

•    CROWN GROUP Australian Open 2020 (2–7 Juni)

•    TOYOTA Thailand Open 2020 (9–14 Juni)

•    BLIBLI Indonesia Open 2020 (16–21 Juni)

•    Russian Open 2020 (7–12 Juli)

Turnamen Grade 3, Turnamen Junior, dan Turnamen Para Badminton:

•    Li Ning Denmark Challenge 2020 (7-10 Mei)

•    FZ FORZA Slovenia International 2020 (13–16 Mei)

•    YONEX Latvia International 2020 (28–31 Mei)

•    CIPUTRA HANOI – YONEX SUNRISE Vietnam International Challenge 2020 (2 – 7 Juni)

•    RSL Lithuanian International 2020 (4–7 Juni)

•    Canada Para Badminton International 2020 (9–14 Juni)

•    Russian International Junior White Nights 2020 (25–28 Juni)

•    White Nights 2020 (1–5 Juli)

•    All England Junior Badminton Championships 2020 (16–19 Juli)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement