Senin 06 Apr 2020 18:28 WIB

Gugus Tugas: Anak Muda Jangan Berdekatan Kelompok Rentan

Kelompok rentan memiliki risiko kematian cukup tinggi jika sampai terpapar Covid-19.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo (tengah)
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo meminta kesadaran anak muda untuk tetap menjaga jarak dengan kelompok rentan dalam mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19. Doni mengatakan, ini karena kelompok rentan memiliki risiko kematian yang cukup tinggi jika sampai terpapar virus Covid-19.

Kelompok rentan itu kata Doni, adalah orang usia lanjut maupun orang yang memiliki penyakit penyerta. "Karenanya dibutuhkan kesdaran oleh kita semua. Terutama kalangan muda yang sehat untuk tidak berdekatan dengan kelompok rentan ini," ujar Doni saat teleconference dengan wartawan usai Rapat Terbatas (Ratas) bersama Presiden RI Joko Widodo, Senin (6/4).

Baca Juga

Sebab, Doni menerangkan, orang muda yang terpapar virus Covid-19 namun tidak menunjukan gejala. Itu, Doni mengatakan, justru membahayakan masyarakat lainnya, termasuk kelompok rentan tersebut. 

"Kita sehat, tetapi kita sebanarnya  tidak tahu apakah status kita positif atai negatif. Ketika status  positif, kita tidak mampu mengontrol diri maka kita bisa  menjadi pembawa maut bagi saudara kita yang lain," ujar Doni.

Karena itu, Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana itu meminta agar physical distancing dilakukan kepada anggota keluarga yang termausk kelompok rentan itu. Physical distancing tidak hanya berlaku di tempat umum, tetapi juga di rumah sekalipun.

"Oleh karenanya pemberitahuan dengan berbagai cara untuk tidak mendekatkan diri kepada keluarga kita yang berusia lanjut harus menjadi prioriras. Bukan hanya di area publik tetapi juga di dalam rumah untuk tetap memperhatikan maslaah phsycal distancing," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement