Senin 06 Apr 2020 17:59 WIB

Atlet Pelatnas Cipayung Tetap Latihan Fisik Ringan

Latihan-latihan ini tentunya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing atlet.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Suasana Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, (Ilustrasi).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Suasana Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atlet pelatnas bulu tangkis Cipayung tetap melakukan latihan fisik untuk menjaga kondisi tubuh di tengah pandemi corona. Setiap hari para atlet mendapat program latihan dari para pelatih fisik tiap sektor.

Program tiap atlet berbeda dengan atlet lainnya, tergantung dengan kondisi dan kebutuhan si atlet tersebut. Program latihan fisik mencakup latihan ketahanan, speed (kecepatan), strength (kekuatan), koordinasi gerak, dan sebagainya.

"Sekarang di pelatnas ada sesi lari, latihan sepeda dan bodyweight. Program latihannya sama, tidak ditambah dengan berkurangnya porsi latihan teknik, karena imbauannya tidak boleh terlalu capek," kata Felix Ary Bayu Marta, pelatih fisik PBSI, Senin (6/4). "Intensitas justru yang coba dinaikkan, durasi atau volume latihan yang dikurangi.

Felix memaparkan program latihan fisik tim pelatnas berbeda-beda setiap harinya. Misalnya hari ini, Senin, latihan berpusat pada peningkatan ketahanan seperti jogging selama 45 menit. Kemudian Selasa, Kamis, dan Sabtu biasanya ada latihan gerakan dasar menggunakan bodyweight, core, koordinasi gerak serta strength training. Sedangkan, hari Rabu dan Jumat para atlet melahap latihan kecepatan dan daya tahan.

Latihan-latihan ini tentunya disesuaikan dengan para atlet. Atlet yang perlu meningkatkan endurance atau speed, biasanya melahap porsi latihan yang telah diatur oleh sang pelatih. Para pelatih fisik juga terus berkoordinasi dengan pelatih teknik untuk mengevaluasi performa atlet selama di lapangan.

Menurut Felix, intensitas latihan pasti membawa pengaruh bagi kondisi fisik atlet. Hal ini akan diikuti dengan menurunnya VO2 Max. VO2 max adalah volume maksimal oksigen yang diproses oleh tubuh saat melakukan kegiatan intensif.

VO2 max merupakan parameter kebugaran seorang atlet yang nantinya mempengaruhi tingkat intensitas dan ketahanan si atlet saat berlari dalam waktu tertentu dan kecepatan tertentu.  "VO2 max akan turun itu pasti, tapi bagaimana kami jaga supaya turunnya tidak signifikan," ujar Felix.

Felix juga berpesan kepada para atlet agar tetap disiplin menjaga kondisi fisik selama masa seperti ini. "Mereka harus punya kesadaran, profesi mereka itu adalah atlet, jadi harus ada tanggung jawabnya," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement