Senin 06 Apr 2020 16:30 WIB

Erick Thohir Terima Bantuan 50 Ribu PCR dari LG

Bantuan PCR sangat bermanfaat bagi upaya RS BUMN melakukan penanganan corona.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menerima bantuan 50 ribu buah polymerase chain reaction (PCR) diagnostic test kit dari LG di Jakarta, Senin (6/4).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menerima bantuan 50 ribu buah polymerase chain reaction (PCR) diagnostic test kit dari LG di Jakarta, Senin (6/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menerima bantuan 50 ribu buah polymerase chain reaction (PCR) diagnostic test kit dari empat perusahaan di bawah naungan LG di Jakarta, Senin (6/4).

Puluhan ribu PCR didistribusikan ke sejumlah instansi dengan rincian 20 ribu PCR masing-masing untuk BPOM dan 20 ribu PCR untuk rumah sakit-rumah sakit yang dimiliki BUMN, 5 ribu PCR untuk Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan 5 ribu PCR untuk para pekerja LG yang ada di Depok dan Bekasi.

Baca Juga

Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi bantuan dari LG. Erick menyampaikan BUMN juga ikut bergabung dalam gugus tugas penanganan pandemi corona. Erick menilai bantuan PCR sangat bermanfaat bagi upaya RS BUMN melakukan penanganan corona.

"BUMN mempunyai 65 RS, di mana 35 RS kita sekarang sudah bisa buat Covid-19. Kita sekarang terus berupaya BUMN melakukan pengadaan, baik diri sendiri maupun sumbangan," ucap Erick saat menerima bantuan dari LG di Jakarta, Senin (6/4).

Erick menyebut total jumlah kamar yang dimiliki seluruh RS BUMN mencapai 7 ribu kamar, namun baru 2.411 kamar yang sudah siap digunakan untuk penanganan corona. Erick mengaku sedang mengecek ketersediaan PCR di RS-RS BUMN. Tak menutup kemungkinan, PCR akan didistribusikan ke tempat lain apabila kebutuhan di RS BUMN telah tercukupi. Hal ini bagian dari sinergitas dalam menangani corona.

"Saya rasa kalau seandainya nanti kebutuhan ini cukup ya bukan berarti ego sektoral buat BUMN, nanti kita didistribusikan (ke yang lain), tetap kita berkoordinasi dengan BNPB," ucap Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement